Beli 4 Mobil, Hasil Jual Tanah Ali Sutrisno Rp 15,8 Miliar: Tetangga Punya, Saya juga Ingin Punya

Sutrino mengaku menghabiskan sebagian uang tersebut untuk membeli empat mobil yaitu Innova, Xpander, HRV, dan L300.

Editor: Fitriana Andriyani
Istimewa
Sutrino mengaku menghabiskan sebagian uang tersebut untuk membeli empat mobil yaitu Innova, Xpander, HRV, dan L300. 

TRIBUNAMBON.COM - Ali Sutrisno merupakan salah satu warga Desa Sumurgeneng, Kecamatan Jenu, Tuban, Jawa Timur, yang mendadak jadi miliarder karena menjual tanah untuk proyek kilang minyak Pertamina.

Tanah Sutrisno seluas 2,2 hektar dihargai Rp 15,8 miliar.

Sutrino mengaku menghabiskan sebagian uang tersebut untuk membeli empat mobil yaitu Innova, Xpander, HRV, dan L300.

"Tetangga pada punya, saya juga ingin punya," ujar Sutrisno dikutip dari Kompas TV, Rabu (17/2/2021).

Selain membeli mobil, Sutrisno juga membeli tanah.

Warga Desa Sumurgeneng lainnya, Siti Nurul Hidayatin (32) juga memanfaatkan uang hasil penjualan tanah untuk berbagai keperluan.

Tanah yang dihargai Rp 18 M itu digunakan Nurul untuk membuka usaha, membeli tiga mobil, deposito, bangun taman pendidikan anak (TPA), dan simpanan usaha.

Dia juga memberangkatkan haji delapan anggota keluarganya.

"Ya mau memberangkatkan ke tanah suci, ini kan impian umat Islam, cita-cita lah. Doanya saja semoga berkah," ujar Nurul dikutip dari Tribunjatim.

Warga lainnya, Kholikah (50), memilih membuat usaha mebel atas uang yang diterima dari penjualan tanah miliknya.

Dari kepemilikan tanah seluas kurang lebih 600 meter persegi, ia menerima sekitar Rp 4,5 miliar.

Uang itu digunakan untuk investasi, membeli tanah, usaha mebel, serta untuk pendidikan anak.

"Uang saya investasikan ini, untuk usaha mebel juga yang kini buka di rumah. Alhamdulillah jalan," ucapnya.

Baca juga: Hasil Jual Tanah Capai Rp 18 Miliar, Keluarga di Tuban Ini Beli 3 Mobil hingga Haji untuk 9 Orang

Kisah warga lainnya

Salah seorang warga Desa Sumurgeneng, Kecamatan Jenu, Kabupaten Tuban yang menjual tanah untuk proyek kilang minyak memperoleh hasil hingga Rp 18 miliar.

Adalah Siti Nurul Hidayatin (32), warga setempat tak pernah menyangka tanahnya bakal dibeli dengan harga tinggi oleh Pertamina.

Tanah miliknya seluas 2,7 hektar dihargai Pertamina sekitar Rp 18 miliar, untuk pembebasan lahan. 

Siti merasa bak mendapat durian runtuh usai menjual tanahnya, untuk kebutuhan proyek kilang grass root refinery (GRR).

Kisah para miliarder baru ini terkuak usai video viral belasan mobil baru yang diangkut menggunakan truk towing tiba di desa setempat, Minggu (14/2/2021), sore. 

Uang yang diterima Siti dari Perusahaan plat merah itu digunakan untuk beli tiga mobil, deposito, bangun taman pendidikan anak (TPA) dan usaha.

Baca juga: Tak Hanya Beli Mobil, Warga Tuban yang Mendadak Jadi Miliader juga Gunakan Uang Untuk Beli Ini

Baca juga: Fakta Dibalik Proyek Kilang Minyak yang Bikin Warga di Tuban Borong Mobil Baru

"Dua mobil yaitu innova dan HRV, lalu ada mobil pickup buat usaha. Bangun TPA dan Deposito juga," beber Nurul ditemui di rumahnya, Rabu (17/2/2021).

Dia menjelaskan, jika uang yang didapat tidak melalui konsinyasi atau pengadilan, karena ia menerima di awal tanpa penolakan.

Agar uangnya terus berputar maka ia berencana akan membuat usaha guna keberlangsungan hidup.

Rencananya, ibu satu anak tersebut bakal membuat konveksi dan ternak ayam petelur. Namun belum terwujud.

"Memang rencana begitu mau buat usaha, tapi belum. Yang sudah beli mobil dan deposit," terangnya.

Baca juga: Tak Hanya Borong 176 Mobil, Warga Desa di Tuban juga Beli Tanah dan Membangun Rumah

Sambil berjalan ke mobilnya, ia juga mengungkap bakal memberangkatkan haji sekeluarga.

Total ada 9 orang yang bakal diberangkatkan ke tanah suci, termasuk suami, sepupu dan orang tuanya.

Namun demikian belum tahu kapan akan berangkat, karena saat ini sedang masa pandemi Covid-19.

"Ya mau memberangkatkan ke tanah Suci, ini kan impian umat islam, Cita-cita lah. Do'anya saja semoga berkah," pungkasnya.

Hal berbeda disampaikan Kholikah (50), ia memilih membuat usaha mebel atas uang yang diterima dari penjualan tanah miliknya.

Dari kepemilikan tanah seluas kurang lebih 600 meter persegi, ia menerima sekitar Rp 4,5 miliar.

Uang itu digunakan untuk investasi, beli tanah lagi dan usaha mebel, serta untuk pendidikan anak.

Baca juga: Viral Warga Desa Beli Mobil Berjamaah, Total 176 Mobil Dibeli, Satu Orang Bisa Beli hingga 3 Unit

"Uang saya investasikan ini, untuk usaha mebel juga yang kini buka di rumah. Alhamdulillah jalan," ucapnya.

Sebelumnya, dikabarkan warga Desa Sumurgeneng, Kecamatan Jenu, Kabupaten Tuban ramai-ramai mendatangkan mobil baru dalam tenggang waktu cukup singkat.

Tak tanggung-tanggung, jumlah mobil yang dipesan mencapai ratusan unit.

Terbaru dari rekaman video pendek yang viral, belasan mobil datang secara bersamaan di desa tersebut.

Mobil yang diangkut menggunakan truk towing itu bahkan mendapat pengawalan dari kepolisian.

"Benar terkait warga ramai-ramai beli mobil baru, kabarnya kemarin datang lagi dari Gresik atau Surabaya," kata Kepala Desa (Kades) Sumurgeneng, Gihanto, Selasa (16/2/2021).

Dia menjelaskan, warga yang membeli mobil itu karena telah mendapat hasil penjualan tanah dari grass root refinery (GRR) kilang minyak yang melibatkan Pertamina - Rosneft perusahaan asal Rusia.

Capture video viral warga Desa Sumurgeneng, Kecamatan Jenu, Kabupaten Tuban, beli mobil ramai-ramai.
Capture video viral warga Desa Sumurgeneng, Kecamatan Jenu, Kabupaten Tuban, beli mobil ramai-ramai. (Istimewa)

Nilai penjualan yang tidak sedikit diyakini membuat warga ingin membeli mobil, yang bisa digunakan untuk kebutuhan sehari-hari.

Hingga kini mulai sejak warga mendapat pencairan dari penjualan tanah, sudah ada ratusan warga yang membeli mobil.

Bahkan, satu orang ada yang memiliki 2 hingga 3 mobil baru.

"Sampai sekarang sudah ada sekitar 176 mobil baru yang datang, terakhir kemarin ada 17 mobil baru," bebernya.

Baca juga: Termohon Tak Hadir, Sidang Praperadilan Ferry Tanaya Ditunda

Baca juga: Tim Ahli WHO: Covid-19 di Wuhan Jauh Lebih Luas daripada yang Diperkirakan

Kades pun mengungkap pendapatan warga dari hasil penjualan tanah, yang jika dirata-ratakan mencapai Rp 8 miliar.

Bahkan, ada warga yang dengan kepemilikan lahan 4 hektar menerima Rp 26 miliar.

Ada juga warga Kota Surabaya yang memiliki lahan di sini mendapat Rp 38 miliar.

Sebab, Pertamina menghargai tanah Rp 600 ribu hingga 800 ribu per meter, jauh lebih tinggi dari harga tanah pada umumnya di wilayah ini.

Di desanya sendiri terdapat 840 KK, sedangkan yang lahannya dijual karena masuk penetapan lokasi (penlok) kilang minyak ada sekitar 225 KK.

Capture video viral warga Desa Sumurgeneng, Kecamatan Jenu, Kabupaten Tuban, beli mobil ramai-ramai.
Capture video viral warga Desa Sumurgeneng, Kecamatan Jenu, Kabupaten Tuban, beli mobil ramai-ramai. (Istimewa)

"Ya memang kondisinya begitu, dapat uang lalu beli mobil, ada juga yang dibelikan tanah lagi maupun bangun rumah juga," ujarnya.

Sementara itu, seorang warga setempat, Mulyadi yang juga menjual tanahnya mengaku, membeli mobil untuk kebutuhan sehari-hari.

Ia tak merinci berapa yang didapat dari hasil penjualan tanah miliknya untuk proyek kilang minyak Pertamina-Rosneft ini.

"Tanah saya setengah hektare, sebagian uangnya untuk membeli mobil," kata dia.

Artikel ini telah tayang di TribunJatim.com dengan judul Cerita Para Miliarder Baru di Tuban Usai Terima Uang Jual Tanah Dari Kilang Pertamina, surya.co.id dengan judul Viral Warga Desa di Kabupaten Tuban Beli Mobil Ramai-ramai Usai Ketiban Rezeki Miliaran Rupiah dan Kompas.com dengan judul "Dapat Rp 15,8 M Usai Jual Tanah lalu Borong 4 Mobil, Sutrisno: Tetangga Punya, Saya Juga Ingin Punya".

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved