Tak Hanya Beli Mobil, Warga Tuban yang Mendadak Jadi Miliader juga Gunakan Uang Untuk Beli Ini
Ratusan warga Desa Sumurgeneng, Kecamatan Jenu, Kabupaten Tuban, Jawa Timur mendadak menjadi miliader.
Penulis: larasati putri wardani | Editor: Fitriana Andriyani
TRIBUNAMBON.COM - Ratusan warga Desa Sumurgeneng, Kecamatan Jenu, Kabupaten Tuban, Jawa Timur mendadak menjadi miliader.
Pasalnya sebanyak 225 kepala keluarga warga telah menjual hasil tanah garapan.
Diketahui tanah garapan tersebut terdampak pada proyek pembangunan kilang minyak terbesar di Indonesia yaitu NGRR Pertamina.
Oleh ratusan warga Desa Sumurgeneng uang tersebut digunakan untuk membeli mobil baru sebanyak 176 unit.
Selain digunakan untuk membeli mobil, uang miliaran tersebut juga dibelikan tanah dan membangun rumah.
Dikutip dari Kompas.com, Gihanto Kepala Desa Sumurgeneng menambahkan, jika warganya jarang menggunakan uang dari hasil penjualan tanah untuk membuka usaha.
Maka dari itu, jangan heran jika berkunjung ke Desa Sumurgeneng sulit ditemukan warung makan.
"Warga yang menggunakan uangnya untuk usaha sangat minim. Jadi jangan heran kalau di kampung sini cari warung makan aja susah," terang Gihanto saat ditemui di Desa Sumurgeneng pada Selasa (16/2/2021).
Baca juga: Polemik Rumah Tangga Nindy Ayunda Terkuak, Tunjukkan Foto Luka Lebam hingga Kabar Perselingkuhan
Baca juga: Nikita Mirzani Jawab Isu Kabar Tak Sedap Rumah Tangga Olla Ramlan dan Aufar Hutapea
Baca juga: Ayu Ting Ting Ceritakan Awal Mula Perkenalan dengan Adit Jayusman, Dikenalkan Dokter Gigi
Dari hasil jual pembebasan lahan tersebut, warga menerima uang dengan jumlah yang bervariasi, mulai dari Rp 28 juta.
Namun, sebagian besar warga memperoleh uang Rp 8 sampai 10 miliar.
Bahkan, ada juga yang mendapat uang di atas Rp 20 miliar.
Berdasar keterangan, tanah untuk pembangunan kilang minyak tersebut menghabiskan biaya 15 miliar dollar AS hingga 16 miliar dollar AS atau sekitar Rp 225 triliun.
Dikutip dari Kompas.com, proyek akan ditargetkan beroperasi pada 2024, dengan luas lahan mencapai 1.050 hektar.
Dengan rincian 821 hektar lahan darat dan sisa lahan untuk reklamasi laut.
Kebutuhan lahan darat tersebar di Desa Kaliuntu enam bidang, 562 bidang di Wadung, 566 bidang di Sumurgeneng, Perhutani satu bidang, serta KLHK satu bidang.
(Tribunambon.com/ Larasati Putri Wardani) (Kompas.com/ Hamim)