Mahasiswa Unpatti Terbunuh di JMP

Siapa Husin Ratuanik, Anak Kembar, Ketua BEM, Berprestasi Nasional dan Musisi Muda Ambon

Saat semester awal di Unpatti, tahun 2017, Sein Ratuanik terpilih jadi Putra The Natsepa Ambon.Sebelumnya dia Ketua OSIS SMA 11

AMBON, TRIBUNAMBON.COM — Muhammad Husin “Uceng” Suat alias Sein Ratuanik (23), mahasiswa Universitas Pattimura (Unpatti) Ambon, meninggal dunia, setelah dianiaya sekelompok pemuda di Jembatan Merah Putih (JMP), Kecamatan Teluk Ambon, Kota Ambon, Maluku, Kamis, (11/2/2021), sekitar pukul 03.00 WIT dini hari.

Kamis siang, polisi di Ambon telah mengamankan sembilan terduga pelaku.

Seorang Mahasiswa Tewas Setelah Dianiaya di Atas Jembatan Merah Putih

Siapa Uceng?

Dia bernama asli Muhammad Husin Suat.

Namun warga Kampung Kisar, Kelurahan Batu Merah, Kecamatan Sirimau, Kota Ambon ini, lebih akrab dengan panggilan Uceng.

Uceng sapaannya di Kampug Kisar, Tantui, dan kampus adalah anak pasangan Kafian Suat dan Rahma Ratuanik .

Dia memiliki saudara kembar identik bernama Hasan Suat.

Sejak di SD, SMP dan karena dikenal ramah dan bergaul, serta pandai menyanyi dia serimg aktif di kegiatan 17-Agustus, sosial level kecamatan dan kerap ikut kontes Pemilihan Putera-Puteri Natsepa.

JEMBATAN MERAH PUTIH - Jembata Merah Putih di kawasan Tantui dan Posso, saat cuaca hujan deras di Kota Ambon, Senin (18/1/2021) pagi. BMKG dan situs Weather Channel memperkirakan hujan di kota Ambon hingga sepekan kedepan
JEMBATAN MERAH PUTIH - Jembata Merah Putih di kawasan Tantui dan Posso, saat cuaca hujan deras di Kota Ambon, Senin (18/1/2021) pagi. BMKG dan situs Weather Channel memperkirakan hujan di kota Ambon hingga sepekan kedepan (Tribun Ambon/tanita_pattiasina)

Saat masih semester dua di Unpatti, tahun 2017, Sein Ratuanik terpilih sebagai Putra The Natsepa Ambon.

Uceng lahir di Kota Ambon, 3 April 1997.

Di kalangan komunitas sosial dan pecinta musik dikenal dengan nama panggung Sein Ratuanik.

Ratuanik adalah nama belakang sekaligus marga ibunya, berasal dari Desa Waturu, Maluku Tenggara Barat (MTB)  .

Sejak duduk di bangku sekolah menengah dia sudah aktif di organisasi sekolah.

Tahun 2014 silam, dia sudah menjabat Ketua Organisasi Intra Sekolah (OSIS) SMA 11 Ambon di kawasan Galunggung.

Di saat menjadi siswa, bahkan Uceng sudah aktif di organisasi ekstra sekolah level Ambon, Gerakan Siswa Nasional Indonesia (GSNI) .

Ini semacam organisasi kader level siswa yang menjadi cikal bakal kader untuk Gerakan Mahasiswa Nasionalis Indonesia (GMNI).

GSNI beraliran nasionalis, dan berazaskan Marhaenisme, ajaran Bung Karno.

Uceng tercatat sebagai alumnus di organisasi kesiswaan yang berdiri di Surabaya, 2 Januari 1959.

Ini adalah  gabungan Gerakan Siswa Nasional  (GSN) di Surabaya dan Ikatan Pelajar Nasional Indonesia (IPNI) di Jogjakarta.

Tahun 2017 lalu, di semester gazal, Uceng terpilih menjadi Ketua Umum Dewan Perwakilan Mahasiswa (DPM) Fakultas Teknik Universitas Pattimura.

DPM semacam organisasi  pendamping badan eksekutif mahasiswa yang pengukuhannya oleh dekanat.

Di semester awal di Fakultas Teknik, 2018 , Sein mewakili Unpatti dalam event nasional mahasiswa se-Indonesia di  di Universitas Andalas, Padang, Sumatera Barat.

Selain aktif di organisasi intra kampus, Uceng Sein Ratuanik, juga aktif di organisasi sosial dan pengkaderan anak muda urban di Kota Ambon.

Berkolaborasi dengan anak muda di Ambon aktif di rumah Literasi Belajar (Liar) di kawasan Galaunggung, Ambon.

Sekitar 4 jam sebelum insiden penganiayaannya di kawasan JMP Ambon, sekitar pukul 20.00 WIT, Uceng bahkan tampil di dalam peluncuran Rumah Produksi Literasi Belajar (Liar) di Lapangan Galunggung, Tanah Rata, Ambon.

Dia menyanyi bersama musisi seniornya, seperti Arie Sombanusa, Fadlan Borut, dan Oliena Ibrahim.

Uceng juga memang pandai bermain gitar dan memiliki suara indah.

Di channel YouTube-nya, Uceng sering mengunggah lagu-lagu cover ternama Indonesia.

Kematian Uceng terungkap ke publik, Kamis (11/2/2021) siang, setelah beredar di facebook dan instagram.

Adalah rekannya, Aswinda Nilamsari Rusli (25), karyawan PT Angkasa Pura 1 Bandar udara Pattimura Laha, yeng pertama kali melaporkan kejadian ini di Mapolsek Teluk Ambon, kawasan Bundaran Unpattim atau sekitar 700 meter dari lokasi kejadian, JMP.

Dari Winda,  warga Negeri Laha Teluk Ambon, inilah terungkap kronologis pengeroyokan yang berujung kematian Uceng. (*)

Sumber: Tribun Ambon
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved