Viral Kisah Pramugari Alih Profesi Jadi Penjual Elpiji, Tak Malu, Justru Bikin Temannya Iri
Seorang mantan pramugari bernama Maurice Maureen Avila mengaku tak malu saat harus menjual elpiji untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
TRIBUNAMBON.COM - Seorang mantan pramugari bernama Maurice Maureen Avila mengaku tak malu saat harus menjual elpiji untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
Bahkan perempuan yang berasal dari Kota Santa Rosa, Provinsi Laguna, Filipina ini, mengaku berhasil membuat iri teman-temannya karena dianggap berhasil membangun bisnis ini.
"Saya tidak malu. Malah sebenarnya hampir semua teman saya iri dan bertanya-tanya bagaimana cara memulai bisnis elpiji ini," katanya kepada Tribunnews, Jumat (11/12/2020).
Meskipun demikian, Avila tidak memungkiri bekerja sebagai pramugari mendapatkan uang lebih banyak daripada bisnis jual beli elpiji.
Baca juga: Viral Bus Sekolah Angkut 72 Pasien Positif Covid-19, Ini Penjelasan Pihak Puskesmas
Baca juga: Viral di Twitter Gegara Foto Rambutnya, Kak Seto Beri Penjelasan
"Tetapi selama waktu bertahan di pandemi Covid-19 ini, setiap peso (mata uang Filipina) diperhitungkan dan saya tidak keberatan memulai dengan penghasilan kecil," tegasnya.
Terlebih apa yang dilakukan Avila mendapat dukungan penuh oleh keluarganya.
Sedangkan keputusan Avila untuk berjualan elpiji bukan tanpa alasan.
"Karena (elpiji) itu penting untuk kehidupan sehari-hari orang," imbuhnya.
Berhenti Jadi Pramugari
Avila juga membagikan kisahnya secara lengkap saat masih menjadi pramugari hingga akhirnya berjualan elpiji.
Perempuan yang sekarang berumur 26 tahun ini sudah bekerja di atas pesawat sejak tahun 2017.
"Saya sudah 3 tahun bekerja sebagai pramugari," bebernya.
Avila kala itu bekerja selama 6 hari secara berturut-turut dan kemudian mengambil libur 2 hari setelah bekerja.
Baca juga: Viral Video Mobil Mercy Tabrak 16 Sepeda Motor yang Sedang Parkir, Diduga Tergelincir karena Hujan
Baca juga: VIRAL Video Lama Wawancara Juliari Batubara soal Korupsi: Kalau Kita Tidak Serakah, Tak Akan Korupsi
Ia biasanya memberikan pelayanan kepada penumpang, baik perjalanan domestik maupun internasional.
Namun sejak pandemi Covid-19, Avila harus rela kehilangan pekerjaannya.
