Virus Corona

Studi Stanford University: 30 Ribu Kasus Covid-19 di AS Berasal dari 18 Rapat Umum Donald Trump

Mereka membandingkan penyebaran virus di wilayah tempat diadakannya rapat umum sebelum dan sesudah rapat umum dilangsungkan.

Editor: Fitriana Andriyani
ALEX EDELMAN / AFP
Presiden AS Donald Trump mengenakan masker ketika ia mengunjungi Pusat Medis Militer Nasional Walter Reed di Bethesda, Maryland pada 11 Juli 2020. 

TRIBUNAMBON.COM - Sebuah studi dari Universitas Stanford menemukan bahwa 18 agenda rapat umum Donald Trump telah berujung pada 30 ribu kasus positif Covid-19 di Amerika Serikat, serta 700 kasus kematian.

Para ilmuwan meneliti rapat umum kampanye Donald Trump yang dilakukan antara 20 Juni hingga 22 September.

Mereka membandingkan penyebaran virus di wilayah tempat diadakannya rapat umum sebelum dan sesudah rapat umum dilangsungkan.

Baca juga: Berstatus Zona Hijau, Ini Cara Ketat Kabupaten Aru Cegah Covid19

Baca juga: Mengapa hingga Kini BPOM Belum Keluarkan Izin Edar Vaksin Covid-19?

Para penulis menyimpulkan bahwa rapat umum meningkatkan kasus Covid-19 dengan lebih dari 250 infeksi per 100.000 penduduk.

Mereka menemukan bahwa acara tersebut menyebabkan lebih dari 30.000 kasus baru di Amerika.

Presiden AS Donald Trump setelah berbicara dalam rapat umum Make America Great Again di Bandara Phoenix Goodyear 28 Oktober 2020, di Goodyear, Arizona.
Presiden AS Donald Trump setelah berbicara dalam rapat umum Make America Great Again di Bandara Phoenix Goodyear 28 Oktober 2020, di Goodyear, Arizona. (Brendan Smialowski / AFP)

Selain itu, acara itu juga mengakibatkan lebih dari 700 kematian, meski mengakui bahwa kematian tidak selalu terjadi di antara peserta.

"Analisis kami sangat mendukung peringatan dan rekomendasi dari pejabat kesehatan masyarakat mengenai risiko penularan COVID-19 pada pertemuan kelompok besar, terutama ketika tingkat kepatuhan terhadap pedoman terkait penggunaan masker dan jarak sosial rendah," tulis penulis pada penelitian tersebut.

"Komunitas tempat diadakannya rapat umum Trump harus membayar harga tinggi dalam hal penyakit dan kematian."

Studi ini dipublikasikan ke platform pracetak SSRN pada hari Jumat (30/11/2020).

Dalam sebuah pernyataan kepada The Hill, wakil sekretaris pers nasional kampanye Trump Courtney Parella mengatakan bahwa "orang Amerika memiliki hak untuk berkumpul di bawah Amandemen Pertama untuk mendengar pidato Presiden Amerika Serikat."

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved