Kampung Moderasi Laboratorium Kerukunan Umat Beragama Bakal Dibangun Kemenag Maluku

Kanwil Kementrian Agama Provinsi Maluku, akan membangun sekolah dan kampung moderasi.

Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
TribunAmbon.com/Insany
Abidin Wakano, Tokoh Kerukunan Umat Beragama di Maluku 

Laporan Wartawan Tribunambon.com, Insany

TRIBUNAMBON.COM -  Kanwil Kementrian Agama Provinsi Maluku, akan membangun sekolah dan kampung moderasi.

Demikian sebagai bentuk realisasi laboratorium kerukunan beragama yang dilekatkan selama ini ke provinsi Maluku

Upaya ini menurut Pelaksana Harian Kakanwil Kemenag Maluku, La Fatah, dapat membentuk  kampung moderasi ke perkampungan multikultural yang sudah ada di Maluku

Kemudian akan dikembangkan sebagai kampung percontohan untuk penerapan berbagai program kerukunan umat beragama. 

Pasutri Ambon Bisnis Siasati Dampak Pandemi, Jualan Biji Kopi hingga Minyak Kayu Putih

‘’ Kakanwil yang baru setelah dilantik kemarin mengingatkan agar program kampung moderasi harus segera diwujudkan," katanya.

"Upaya ini dimulai dengan kunjungan ke berbagai kabupaten / kota untuk membahas  program kampung moderasi atau kampung multicultural yang menerapkan nilai-nilai kerukunan umat beragama,’’ jelas La Fatah di Kantor Kemenag Maluku, Senin (28/9/2020).

Bersama Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB), lanjut Fatah, Kemenag akan bersinergi bersama pemda 11 kabupaten / kota di Maluku, membangun kampung moderasi ini. 

‘’Harus diwujudkan paling lambat tahun depan, karena tahun ini masih kondisi pandemik, banyak program terpaksa diundur, ‘’ jelas Fatah. 

Menurutnya, Kemenag Maluku tak sendiri, selain FKUB juga menggandeng sejumlah akademisi.

Di antaranya dari institut Agama Kristen Negeri (IAKN) dan Institut Agama Islam Negeri (IAIN) yang ada di Maluku

Abidin Wakano, seorang akademisi dan peneliti dari kampus IAIN Ambon menjelaskan kampung moderasi  ini mirip dengan kampung multicultural yang sempat dibangun pada masa Gubernur Maluku Said Assagaf. 

‘’ Yang dicetus dulu ada dua format, bikin kampung di lahan baru dan mengumpulkan keluarga dari berbagai latar belakang baik itu agama maupun etnis."

"Dan menjalankan program kerukunan umat beragama atau kampung multicultural yang sudah ada seperti Nania, Waiheru, dan Ahuru yang warganya sudah campur untuk langsung menerapkan hal ini, ‘’ papar Wakano. 

Masyarakatnya kata Wakano, selain membangun berbagai aspek  ekonomi, sosal, Pendidikan, juga dibina untuk hidup dalam berbagai nilai.

Sumber: Tribun Ambon
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

Mengendalikan Harga Daging Ayam

 

Harumnya Hilirisasi Kemenyan

 
© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved