Sakit Keras, Pria Ini Ingin Siarkan Langsung Detik-detik Kematiannya, Diblokir Pihak Facebook

Seorang laki-laki Perancis, yang menderita penyakit yang tak bisa disembuhkan, berencana menyiarkan kematian sendiri di Facebook.

Editor: Fitriana Andriyani
AFP PHOTO/PHILIPPE DESMAZES
Alain Cocq, yang menderita penyakit langka pada pembuluh darahnya, beristirahat di ranjang rumah sakit pada 12 Agustus 2020 di Dijon, timur laut Perancis. Cocq menjadi perhatian setelah dia berjanji bakal menyiarkan kondisi kematiannya di media sosial. Dia sudah menulis surat kepada Presiden Emmanuel Macron agar diizinkan menjalani eutanasia, namun ditolak. 

TRIBUNAMBON.COM - Seorang laki-laki Perancis, yang menderita penyakit yang tak bisa disembuhkan, berencana menyiarkan kematian sendiri di Facebook.

Namun, Facebook mengatakan akan memblokir tayangan itu.

Alain Cocq, 57, berencana untuk menyiarkan hari-hari terakhirnya setelah ia mulai menolak makan, minum, dan mengonsumsi obat-obatan pada Sabtu (5/9/2020).

Calon Pengantin di Makassar Gantung Diri sambil Live Facebook karena Permintaan Tak Dituruti Pacar

Gadis Ini Dilaporkan Ayahnya ke Polisi karena Tulis Status di Facebook:Sedih Dilaporin Bapak Sendiri

Presiden Emmanuel Macron sebelumnya telah menolak permintaannya untuk menjalani eutanasia.

Cocq ingin agar undang-undang di Perancis diubah untuk memungkinkan orang yang sakit parah meninggal sesuai keinginan mereka.

Beberapa kelompok, termasuk Gereja Katolik, menentang eutanasia atas dasar moral.

"Jalan menuju pembebasan dimulai dan percayalah, saya bahagia," kata Cocq dalam unggahan di akun Facebook-nya pada Sabtu (05/09) pagi.

Ibu Muda Hilang Dibawa Kabur Kenalan Sesama Wanita di Facebook, Suami yang Antar ke Bandara Bungkam

Wanita Alami Pelecehan Seksual saat Ambil Lowongan Pekerjaan dari Facebook

Ia terlihat berada di tempat tidur di rumahnya di Dijon, setelah mengumumkan bahwa dia telah "menghabiskan makanan terakhirnya".

"Saya tahu hari-hari ke depan akan sulit tetapi saya telah membuat keputusan dan saya tenang," tambahnya.

Cocq menderita penyakit degeneratif, yang menyebabkan dinding arterinya saling menempel.

Namun, Facebook memblokir rencana untuk menyiarkan langsung kematiannya dengan alasan tidak memungkinkan tayangan bunuh diri.

"Meskipun kami menghormati keputusan [Cocq] untuk menarik perhatian pada pertanyaan kompleks ini, kami mengikuti saran ahli dan telah mengambil langkah-langkah untuk mencegah siaran langsung di akun Alain," kata seorang juru bicara Facebook kepada kantor berita AFP.

"Aturan perusahaan kami tidak mengizinkan tayangan yang menunjukkan upaya bunuh diri."

Cocq mengatakan Facebook memblokir siarannya sampai 8 September.

Pria Jual Sepeda Motor di Facebook untuk Modal Nikah, Ternyata Hasil Mencuri hingga Bunuh Pemilik

Ngaku Intel Polisi, Pria di Lampung Gaet Siswi SMP Lewat Facebook hingga Dicabuli

Dia meminta para pendukungnya untuk melobi platform media sosial untuk mengubah pendiriannya.

"Sekarang terserah kalian," katanya.

Pada Juli, Cocq menulis surat kepada Macron, meminta presiden Perancis itu mengizinkan dia mati "dengan bermartabat" dengan menggambarkan "penderitaannya yang sangat kejam".

Macron mengatakan dia "tersentuh" oleh surat itu, tetapi tidak dapat mengabulkan permintaan Cocq karena dia "tidak berada di atas hukum".

Eutanasia adalah topik kontroversial di Perancis.

Banyak yang mendukung hak untuk mati dengan bermartabat, sementara yang lain - terutama yang beragama konservatif - menentang seruan untuk mendekriminalisasi eutanasia.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Rencana Pria Ini Siarkan Kematian Sendiri Digagalkan Facebook".

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved