Wajib Kosongkan Pasar Mardika Ambon, Pedagang Terpaksa Obral Dagangan: Sepatu Rp 10 Ribu
Sejumlah pedagang di Pasar Mardika Ambon melelang habis dagangan mereka dengan harga murah sebelum direlokasi
Laporan Kontributor TribunAmbon.com, Adjeng Hatalea
TRIBUNAMBON.COM - Sebelum direlokasikan ke pasar alternatif yang disediakan oleh Pemerintah Kota Ambon, sejumlah pedagang di Pasar Mardika melelang habis dagangan mereka dengan harga murah.
Seorang penjual sepatu dan sandal, Caca Ayu mengaku, hal ini dilakukannya agar lapak yang ia tempati benar-benar kosong sebelum petugas Satpol PP melakukan pembongkaran.
“Tadi kepala pasar datang dan mengingatkan kami untuk mengosongkan pasar sebelum jam 9 pagi besok (Selasa hari ini, Red),” kata seorang penjual sepatu dan sandal, Ayu kepada TribunAmbon.com saat ditemui di Pasar Mardika, Senin (24/08/2020).
Ayu terpaksa melelang dagangannya dengan diskon sekitar 70 hingga 80 persen bahkan paling murah di harga Rp 10.000 saja.
• Rak Lumbung Sedekah Pangan Diserbu Warga Rijali Ambon di Awal Peluncuran, Hadapi Krisis Pandemi
Dia mengungkapkan, ia banyak merugi karena sepinya pengunjung selama pandemi.
Akumulasi barang yang tidak laku dengan stok baru yang datang bersamaan dengan kondisi krisis di Ambon membuat Ayu kesulitan membayar tagihan ke distributor.
“Dari pada tidak ada pemasukan sama sekali mending saya jual murah, tidak apa-apa,” ucap dia.
Dia menambahkan, meski Pemerintah Kota Ambon telah menyiapkan beberapa pasar untuk menampung 2.000 lebih pedagang Mardika yang terkena dampak pembangunan.
Namun ia mengaku enggan untuk memindahkan barang dagangannya ke pasar tersebut.
Ada beberapa hal yang menjadi pertimbangan Ayu, di antaranya dari sisi keamanan dan fasilitas lainnya seperti aliran listrik.
“Saya memang sudah kebagian lapak di sana. Namun, belum mau jualan aja, takut juga kalau harus simpan barang dagangan di sana, karena saya tidak tahu sistim keamanannya seperti apa,” kata Ayu.
Sepatu Rp 10 Ribu
Sementara itu, dari pantauan TribunAmbon.com di lapangan, lapak sepatu itu telah dikerumuni pengunjung sejak pagi hingga sore menjelang ditutupnya pasar.
• Nekat Kucing-kucingan dengan Petugas, Ini Pengakuan Pedagang Pasar Mardika Ambon
Pengunjung yang datangnya dari berbagai usia, laki-laki maupun perempuan mengerumuni lapak tersebut.
Para karyawan lapak hingga kewalahan menangani pembeli, beberapa dari mereka juga terlihat bergantian mengambil stok barang yang disimpan di gudang.
Seorang pembeli mengaku mendapatkan sepatu dengan harga Rp 10.000 saja.
“Saya kebetulan lewat, terus saya liat lagi ada lelang sepatu. Saya pikir sepatunya cakep tuh buat pacar saya. Ya sudah saya beli, lumayan lagi diskon dan kondisinya barang bagus banget,” ujar Usman.

Di sisi lain, seorang penjual tas, Sumarlin mengaku, terpaksa segera pindah ke Pasar Passo.
Meski awalnya menolak relokasi tersebut karena lokasinya yang jauh dari pusat kota, namun dia tetap harus menuruti kebijakan Pemerintah Kota Ambon.
“Saya kebagian blok 334. Awalnya sih menolak pindah, tapi mau gimana lagi kalau keputusannya sudah begitu. Di sini saja semenjak pandemi kita kehilangan pembeli, apalagi di Passo yang lokasinya jauh dari pusat Kota sudah pasti sepi,” terang Sumarlin.
• Belajar dari Jawa Barat, Pemkot Ambon Dorong PSBB Tingkat Desa Tangani Covid-19
Sesuai dengan Surat Edaran rencana relokasi Pasar Mardika telah dilakukan sejak 12 Agustus dan harus diselesaikan paling lambat 29 Agustus mendatang. (*)