Virus Corona di Ambon

5 Kisah Pahlawan Pendidikan Maluku Masa Kini di Tengah Pandemi Covid-19

Sosok pejuang merdeka belajar ini dirangkum TribunAmbon.com untuk memperingati Hari Kemerdekaan ke-75 Republik Indonesia.

Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
Kontributor TribunAmbon.com/Adjeng
Harun Al-Rasyid Hayoto mendaki gunung sembari mengajar 

Dari situ mereka akan sadar pentingnya menghargai waktu.

“Karena bagi saya, tepat waktu itu merupakan integritas diri yang harusnya diterapkan sejak dini. Itu akan menjadi sebuah budaya yang baik bagi mereka, disamping memiliki budaya membaca mereka juga punya integritas diri yang lebih baik. Jadi, berapa pun anak yang datang, kami tetap memulai kelas sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan,” ujar Lely.

2. Siti H. Tuanaya (46): Wifi Gratis untuk Siswa

Lurah Batu Meja, Siti H. Tuanaya sediakan Wifi Gratis untuk Siswa
Lurah Batu Meja, Siti H. Tuanaya sediakan Wifi Gratis untuk Siswa (Kontributor TribunAmbon.com/Adjeng)

Kesulitan mengakses internet dirasakan juga oleh sebagian besar siswa di Kota Ambon.

Tak sedikit dari mereka yang mangkir dari kelas daring dengan alasan tidak memiliki kuota internet.

Tingginya tarif internet membuat sebagian besar orang tua harus menyerah untuk proses belajar anak, terutama bagi mereka yang memiliki penghasilan rendah.

Hal ini lah yang menjadi alasan Pejabat Lurah Batu Meja, Kecamatan Sirimau, Kota Ambon, Siti H. Tuanaya membuka akses WiFi gratis kepada siswa-siswi di kelurahan tersebut yang membutuhkan koneksi internet bisa langsung mendatangi kantor lurah.

“Ada dua jaringan WiFi di kantor kami. Pertama yang difasilitasi oleh Pemkot, digunakan untuk layanan masyarakat berbasis elektronik. Kemudian yang satunya lagi kami pasangkan agar bisa digunakan oleh siswa-siswi yang kesulitan mengakses internet. Awalnya Cuma 10 Mbps, namun kami naikan menjadi 20 Mbps, karena yang akses pasti banyak,” Tutur Tuanaya.

Puluhan Mahasiswa IAIN Ambon Minta Keringanan Uang Kuliah 50 Persen

Sejak dibukanya akses Wifi gratis, Tuanaya merubah sedikit tampilan kantor Lurah Batu Meja dengan mengangkat konsep perpustakaan.

Meja berukuran panjang didesain dengan pembatas plastik dan dibuat berjarak layaknya bilik. Jadi, masing-masing siswa tak akan merasa terganggu dengan siswa lain ketika belajar.

Hal ini sekaligus mempraktekan penerapan protokol kesehatan kepada warga, terutama anak-anak.

Selain itu, disediakan dapur yang bisa digunakan oleh para siswa. Ada aneka minuman dan snack yang bisa didapatkan di sana.

Aktivitas belajar di kantor kelurahan ini dipantau oleh tim gugus tugas.

Mereka akan mengontrol setiap pergerakan anak, ditakutkan ada yang main game selama jam belajar.

Jika ada kesulitan yang ditemui dalam proses belajar, para siswa bisa meminta bantuan dari tim gugus tugas.

Sumber: Tribun Ambon
Halaman 3 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved