Pasca Hilangnya Penyelam WNA Asal AS, Pemkot Akan Evaluasi & Lengkapi Fasilitas Wisata Teluk Ambon

Penyelam WNA yang hilang di Teluk Ambon merupakan kasus baru bagi dunia pariwisata bawah laut di Ambon.

Editor: Maria Sorenada Garudea Prabawati
(Laporan Kontributor TribunAmbon.com, Adjeng)
Pasca hilangnya penyelam asal Amerika di perairan Amahusu, Walikota Ambon, Richard Louhanapessy akan mengevaluasi kasus tersebut dan berusaha melengkapi fasilitas wisata bahari di perairan Teluk Ambon, Jumat (14/08/2020) 

Laporan Kontributor TribunAmbon.com, Adjeng Hatalea

TRIBUNAMBON.COM - Penyelam Warga Negara Asing (WNA) asal Amerika Serikat (AS) yang hilang di Teluk Ambon merupakan kasus baru bagi dunia pariwisata bawah laut di Ambon.

Wali Kota Ambon, Richard Louhanapessy mengakui sejauh ini belum ada kasus serupa terjadi di Ambon.

“Perairan Amahusu sudah puluhan tahun didatangi oleh para turis dan ini baru pertama kali terjadi seperti ini,” Ujar Louhanapessy kepada TribunAmbon.com di Ambon.

Dia mengatakan, perairan Amahusu telah dijadikan sebagai garis finish salah satu kegiatan tahunan, Spice Islands Ambon to Darwin Yacht Race selama puluhan tahun.

Namun, belum pernah ada insiden semacam ini.

Bahkan, turis yang datang bukan hanya dari Australia saja, namun dari berbagai negara seperti dari Amerika melabuhkan perahu layar mereka dan ikut menyelam di perairan Amahusu.

“Kejadian ini menjadi pengalaman baru bukan cuma bagi Pemerintah Amahusu tapi juga bagi kami, Pemerintah Kota Ambon,” Aku Louhanapessy.

Untuk itu, lanjut dia, pihaknya perlu melakukan evaluasi termasuk menyiapkan kebutuhan atau fasilitas penting yang harus disiapkan di area wisata bahari tersebut.

Pasca hilangnya penyelam asal Amerika di perairan Amahusu, Walikota Ambon, Richard Louhanapessy akan mengevaluasi kasus tersebut dan berusaha melengkapi fasilitas wisata bahari di perairan Teluk Ambon, Jumat (14/08/2020)
Pasca hilangnya penyelam asal Amerika di perairan Amahusu, Walikota Ambon, Richard Louhanapessy akan mengevaluasi kasus tersebut dan berusaha melengkapi fasilitas wisata bahari di perairan Teluk Ambon, Jumat (14/08/2020) ((Laporan Kontributor TribunAmbon.com, Adjeng))

Misalnya, hyperbaric chamber atau fasilitas terapi oksigen untuk memulihkan sakit dekompresi akibat menyelam.

“Penyelam ini kan menyelam tanpa pamrih. Masalahnya kita tidak punya chambers, itu sangat membahayakan bukan cuma bagi pemula tapi juga bagi para penyelam profesional. Kalau tidak dibuat protap, ini sudah waktunya bagi kita punya chambers,” Terang dia.

Menurutnya, fasilitas hyperbaric chamber ini hanya dimiliki oleh TNI Angkatan Laut IX Ambon.

PAD Triwulan ll Kota Ambon Turun 30 Persen karena Pandemi, Wali Kota: Kita Kehilangan Rp 33 Miliar

Dua Kabupaten di Maluku Terancam Kekeringan Meteorologis

Dia antusias mengatakan paling tidak Pemkot harus punya fasilitas tersebut dikarenakan kawasan perairan Teluk Ambon ini idealnya hanya bisa diving.

Sementara itu, proses pencarian penyelam asal Amerika Serikat, Carol Marie atau Laila (56) telah resmi dihentikan oleh tim SAR gabungan pada Kamis (14/08/2020). Proses pencarian dilakukan selama 7 hari begitu dinyatakan hilang saat menyelami perairan Amahusu.

Menurut Kepala Kantor Basarnas Ambon, Djunaidi mengatakan pencarian akan dilanjutkan jika ada tanda-tanda keberadaan korban.

“Kalau ada tanda-tanda setelah kita tutup, kita akan lanjutkan lagi pencarian selama tiga hari, begitu sampai tiga kali. Hal ini kita lakukan sesuai dengan Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2014,” Jelas dia.

(*)

Sumber: Tribun Ambon
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved