Prestasi Tak Menjamin, Peraih 700 Piala Berulang Kali Gagal di PPDB DKI Jakarta Hanya karena Umur
Raih 700 piala, Arista yang berusia 15 tahun 8 bulan kalah saing dengan calon siswa yang berusia lebih tua.
TRIBUNAMBON.COM - Prestasi tak menjamin murid bisa memilih dan mendaftar sekolah yang diinginkan dalam Penerimaan Peserta Didik baru (PPDB).
Aristawidya Maheswari (15) alumni SMPN 92 Jakarta, belum diterima di SMA negeri mana pun hingga Sabtu (4/7/2020).
Padahal, siswi berprestasi peraih 700 piala itu sudah mengikuti beberapa jalur PPDB DKI Jakarta.

Remaja yang tinggal bersama nenek dan kakeknya di Rusun Jatinegara Kaum, Pulogadung, Jakarta Timur, tersebut tak lolos PPDB karena faktor usia.
Arista yang berusia 15 tahun 8 bulan kalah saing dengan calon siswa yang berusia lebih tua.
• Pendaftaran PPDB Bekasi SD & SMP Berakhir Sabtu, 4 Juli Pukul 15.00 WIB, Akses bekasi.siap-ppdb.com
• Hasil Seleksi PPDB SMA Jakarta Jalur Zonasi Dapat Dilihat Sabtu, 27 Juni 2020 Klik Link di Sini
Berulang kali gagal PPDB
Nenek Arista, Siwi Purwanti (60), sudah mendaftarkan cucunya melalui beberapa jalur PPDB, mulai dari jalur prestasi non-akademik, afirmasi untuk pemegang Kartu Jakarta Pintar (KJP), zonasi, hingga prestasi akademik.
Namun, Arista selalu gagal meraih kursi sekolah negeri melalui jalur-jalur PPDB tersebut.
Saat mengikuti jalur prestasi non-akademik, Arista gagal karena prestasinya diraih saat ia duduk di bangku sekolah dasar (SD).
Padahal, Arista banyak meraih prestasi di bidang seni lukis. Total, ada 700 piala yang telah diraihnya selama mengikuti lomba seni lukis.
Penghargaan yang pernah ia raih, antara lain juara III lomba cipta seni pelajar tingkat nasional dan juara I festival lomba Kementerian Perhubungan.
Lukisan Arista mengenai permainan tradisional anak di Ibu Kota juga pernah dipajang di Galeri Nasional pada Juli tahun lalu.
"Kalau jalur prestasi syaratnya penghargaan yang diraih maksimal berjarak dua tahun saat dia (Arista) mendaftar PPDB. Karena prestasinya pas SD, jadi enggak bisa," kata Siwi saat dikonfirmasi, Sabtu lalu.
Sementara itu, pada jalur afirmasi, Arista tak lolos lantaran faktor usia.
Banyak calon siswa yang diterima berusia lebih tua dibanding Arista.