Pusat Perbelanjaan Mewah di AS Ditutup Kawat Berduri, Cegah Penjarahan Buntut Tewasnya George Floyd
Tempat perbelanjaan mewah di Amerika Serikat atau Saks Fifth Avenue tampak ditutup dengan papan serta kawat berduri.
Penulis: Garudea Prabawati | Editor: Fitriana Andriyani
Dilansir dari The Sun, Derek Chauvin juga telah dituduh mengabaikan petugas lain yang khawatir terkait penangakapan brutal George Floyd hingga tewas.
Derek Chauvin (44) pun telah ditahan 4 hari setelah Floyd (46) meninggal dunia.
Chauvin didakwa melakukan pembunuhan tingkat tiga dan pembunuhan tingkat dua dalam kasus itu.
Seorang pengacara untuk keluarga Floyd menyambut dakwaan tersebut.
Tetapi mengatakan dia mengharapkan tuduhan pembunuhan yang lebih serius dan ingin semua petugas yang ikut serta dalam penangkapan George Floyd dihukum.
Pengacara asal Hennepin, Mike Freeman mengatakan, lebih banyak tuduhan mungkin terjadi.
Mike Freeman mengatakan penyelidikan terhadap tiga petugas lainnya berlanjut, tetapi pihak berwenang merasa pantas untuk fokus pada pelaku yang paling berbahaya.

Chauvin diduga mengabaikan keprihatinan petugas lainnya, yang ingin menggulingkan Floyd ke sisinya, menurut pengaduan kriminal.
Media juga mengatakan bahwa otopsi mengungkapkan tidak ada alasan pencekikan sebagai penyebab kematian George Floyd.
Namun hasil otopsi menyimpulkan bahwa kematian George lantaran efek gabungan dari pencekikan, potensi minuman keras dalam tubuh Floyds dan masalah kesehatan yang mendasarinya, termasuk penyakit jantung, kemungkinan berkontribusi pada kematiannya.
Akibatnya Keluarga Floyd menginginkan otopsi lagi secara mandiri.
Polisi berusaha memasukkan Floyd ke dalam mobil patroli karena dicurigai mengeluarkan uang kertas $ 20 palsu.
(TribunAmbon.com/Garudea Prabawati)