Virus Corona
Khofifah Tanggapi Mal yang Buka saat Kasus Corona Surabaya Tertinggi di Jatim: Itu Kewenangan Kota
"Setahu saya memang di Surabaya tidak pernah tutup malnya bahwa itu kewenangan kota bukan kewenangan provinsi," ujar Khofifah.
"Kebetulan hanya dua Surabaya dan Malang Raya sehingga kewenangan-kewenangan untuk membuat regulasi secara lebih spesifik itu di Bupati Wali Kota," ungkap Khofifah.
Lihat videonya mulai menit ke-4:34:
Pakar Ungkap Dugaan Mengapa Jatim Tinggi Corona
Jawa Timur kini dikhawatirkan menjadi pusat penyebaran baru virus corona di Indonesia.
Kasus virus corona di Jawa Timur berada di bawah DKI Jakarta yang masih menjadi provinsi dengan jumlah terbanyak COVID-19.
Ketua Tim Riset Corona dan Formulasi Vaksin PNF, Professor Choirul Anwar Nidom lantas angkat bicara melalui acara Metro Pagi Prime Time pada Jumat (29/5/2020).
Professor Nidom mengatakan, hal itu terjadi karena berbagai faktor.
Bisa saja kasus virus corona di Jatim memang benar-benar tinggi.
"Jadi melihat data dari keadaan Surabaya khususnya atau Jawa Timur secara umum itu harus komprehensif meilihatnya tidak hanya melihat peningkatan jumlah kasus itu saja."
"Jadi memang bisa bahwa data itu menunjukkan bahwa masih tingginya kasus di Jawa Timur dan Surabaya," ujar Prof Nidom.
Selain itu, bisa jadi kasus virus corona di Jawa Timur ini tinggi karena memang jumlah pengecekan lebih tinggi dari daerah lain.
Apalagi selama ini belum ada perbandingan jumlah orang yang dites antara daerah satu dengan lainnya.
"Tapi bisa juga karena aktifnya pengujian sehingga jumlah diuji itu besar, otomatis prosentase akan meningkat jumlah yang positif itu akan meningkat."
"Itu juga akan selama ini belum ada perbandingan dari sekian itu berapa jumlah yang disampling," jelas Nidom.
Sehingga, hal itu tidak menutup kemungkinan bahwa daerah lain bisa jadi juga sama banyaknya dengan Jatim.
