Kisruh Sabotase Bantuan Mobil PCR untuk Kota Surabaya hingga Amukan Risma, Begini Akhirnya
"Apa-apaan ini, kalau mau boikot jangan gitu caranya. Saya akan ngomong ini ke semua orang," kata Risma marah.
Menanggapi hal tersebut, Kepala Pelaksana BPBD Jawa Timur Suban Wahyudiono juga mengklaim telah berkirim surat pada BNPB tanggal 11 Mei 2020 terkait permohonan bantuan 15 mesin PCR.
Bahkan, kata Suban, Gubernur Jatim, Pangdam V Brawijaya dan dirinya juga menghubungi sendiri Doni Monardo terkait permintaan mesin PCR itu.
"Bahkan, sehari sebelum mobil datang saya diberi nomor sopir dan tim medis yang ikut di mobil tersebut," tutur dia.
Penjelasan BPBD Jatim, mengapa mobil ditempatkan di Tulungagung?
• Dokter yang Ungkap Buruknya Penanganan COVID-19 Surabaya Dapat Teguran, Kini Beri Klarifikasi
• Surabaya Dikhawatirkan Jadi Wuhan Kedua, Tingkat Penularan Tinggi hingga Pernah Catatkan Rekor
Suban menjelaskan mengapa mobil PCR itu perlu ditempatkan di Tulungagung.
"Sesuai statmen kepala BNPB, mobil laboratorium dioperasikan di daerah-daerah di Jawa Timur yang membutuhkan tes swab," kata dia.
Analisa kebutuhan dilakukan untuk menentukan lokasi tujuan beroperasinya mobil laboratorium PCR.
"Mengapa hari ini mobil berada di Tulungagung, karena di daerah tersebut, jumlah PDP tertinggi kedua di Jatim sebanyak 588 PDP. Bahkan, di Tulungagung, 172 PDP meninggal dunia," ujar dia.
2 unit mobil akhirnya dijadwalkan siaga di Surabaya
Ketua Rumpun Kuratif Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Jawa Timur dr Joni Wahyuhadi mengemukakan, pihaknya akan segera menjadwalkan 2 unit mobil laboratorium PCR siaga di Surabaya, Sabtu (30/5/2020).
"Besok Insya Allah kami jadwalkan. Sekarang satu mobil masih di Lamongan karena di sana masih banyak pasien. Semoga besok (Sabtu) bisa terlaksana," kata Joni, Jumat (29/5/2020) malam.
Adapun beberapa lokasi yang dipilih adalah RSUD dr Soewandhie dan Rumah Sakit Husada Utama serta Kampung Tangguh di Kecamatan Rungkut Surabaya.
Ia menyebut kekisruhan dan saling klaim diakibatkan adanya miskomunikasi.
• VIRAL Utas Twitter Dokter Soroti Buruknya Penanganan COVID-19 Surabaya, Ada RS Tak Punya Ventilator
"Kemarin sore sebelum mobil diberangkatkan ke Lamongan dan Tulungagung, tim sudah menganalisa tentang kebutuhan PCR. Ada juga dari Dinas Kesehatan Kota Surabaya, namun yang bersangkutan tidak menyampaikan permintaan swab di Surabaya," kata dia.
Sumber: Kompas.com (Penulis : Kontributor Surabaya, Achmad Faizal, Ghinan Salman | Editor : Robertus Belarminus, David Oliver Purba)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kisruh Bantuan Mobil PCR, Saling Klaim dan Amukan Risma, Ini Akhir Ceritanya".