Virus Corona

Masih Ingat Dokter di China yang Kulitnya Menghitam Akibat Idap Corona? Begini Kondisinya Sekarang

Seorang dokter di China sebelumnya dikabarkan kulitnya telah menghitam menggelap setelah ia mengidap coronavirus, kini semakin pulih.

Penulis: Garudea Prabawati | Editor: Fitriana Andriyani
CCTV
Dua dokter asal Wuhan, China Dr Yi Fan dan Dr Hu Weifeng yang kritis setelah mengidap Covid-19 menemukan kulit mereka berubah warna setelah sembuh dari penyakit tersebut. 

TRIBUNAMBON.COM - Seorang dokter di China sebelumnya dikabarkan kulitnya telah menghitam menggelap setelah ia mengidap coronavirus, kini semakin pulih.

Kini warna kulitnya kembali normal. 

Dilansir dari The Sun, dokter tersebut bernama Dr Yi Fan, terinfeksi virus corona (Covid-19) pada Januari 2020.

Dirinya yang ditugaskan di rumah sakit Wuhan pun harus melakukan pemulihan serta perawatan.

Tidaknya hanya Dr Yi namun juga koleganya, Dr Hu Weifeng menjadi berita utama ketika warna kulit mereka tiba-tiba gelap setelah dites positif terkena coronavirus.

Kedua dokter tersebut berusia 42 tahun, terkena virus corona ketika merawat pasien di Rumah Sakit Pusat Wuhan hampir empat bulan lalu.

Tampak dalam cuplikan berita yang dirilis oleh Stasiun TV Beijing menunjukkan Dr Yi dan Dr Hu berbaring di ranjang rumah sakit dengan kulit yang lebih gelap pada 6 April 2020.

Dr Yi, seorang ahli jantung, melihat kondisinya membaik setelah dokter merawatnya selama 39 hari.

Dia mengatakan dia bisa bergerak di tempat tidur secara normal, tetapi masih berjuang untuk berjalan secara mandiri.

 Dr Yi mengakui bahwa siksaan melawan penyakit mematikan telah memberinya “mimpi buruk.”

Warna kulit Dr Yi Fan berubah tiba-tiba setelah ia idap coronavirus Credit: Beijin tv station
Warna kulit Dr Yi Fan berubah tiba-tiba setelah ia idap coronavirus Credit: Beijin tv station (Credit: Beijin tv station)

"Ketika saya pertama kali mendapatkan kesadaran, terutama setelah saya mengetahui tentang kondisi saya, saya merasa takut. Saya sering mengalami mimpi buruk."

Sementara itu koleganya Dr Hu, seorang ahli urologi, telah telah dirawat selama 99 hari dengan Covid-19 dan masih dalam pemulihan di rumah sakit.

Para petugas medis yang merawatnya mengatakan kesehatannya secara keseluruhan lemah, sementara Dr Li mengatakan dia khawatir tentang kesehatan mental rekannya tersebut.

Para peneliti telah memperingatkan para penyintas virus corona bahwa mereka mungkin menderita kerusakan pada organ-organ utama.

Dan Dr Harlan Krumholz, ahli jantung Universitas Yale, mengatakan kepada Los Angeles Times: "Covid-19 bukan hanya gangguan pernapasan."

Halaman
1234
Sumber: Tribun Ambon
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved