Ini yang Terjadi di Korea Utara Setelah Santer Isu Kim Jong Un Meninggal Dunia, Warga Ketakutan
Panic-buying terjad di Korea Utara di tengah spekulasi tentang kematian Kim Jong-un. Di mana disebutkan sebelumnya Kim telah alami sakit parah.
Penulis: Garudea Prabawati | Editor: Fitriana Andriyani
TRIBUNAMBON.COM - Panic-buying terjad di Korea Utara di tengah spekulasi tentang kematian Kim Jong-un.
Hilangnya pemimpin Korea Utara dari pandangan publik dalam beberapa pekan terakhir telah memicu pertanyaan tentang kesehatannya.
Para ahli telah memperingatkan bahwa kekosongan kekuasaan yang ditinggalkan oleh Kim Jong Un dapat mengakibatkan kerusuhan atau perang saudara antara pusat-pusat kekuatan saingan di dalam rezim negara dan militer.
Sehingga ketakutan akan kerusuhan tersebut diyakini telah memicu para warga menjadi panic buying.
Dilansir dari The Sun, dan memicu kekhawatiran perebutan kekuasaan jika Kim Jong Un benar-benar meninggal dunia.
Panic-buying pun terjadi karena dampak isu tersebut membuat banyak barang-barang belanjaan di ibukota Pyongyang telah kosong.
Terlebih barang-barang penting seperti makanan dan deterjen serta elektronik dan alkohol, lapor Washington Post .
Produk-produk yang diimpor dari luar negeri dilaporkan merupakan barang yang banyak diincar masyarakat.
Tetapi masyarakat juga mengincar barang-barang yang diproduksi di Korea Utara seperti rokok dan ikan kaleng.
Kim Jong Un Dikabarkan Sakit Parah
Kabar Kim Jong Un sakit pertama muncul tentang kesehatannya pada 15 April 2020 setelah dia gagal menghadiri The Day of the Sun, sebuah perayaan penting untuk menandai ulang tahun Kim Il-Sung, kakeknya dan pendiri negara itu.
Dia terakhir terlihat empat hari sebelumnya pada pertemuan dengan pejabat pemerintah.
Laporan dari Korea Selatan menunjukkan bahwa Kim menjadi sakit parah lantaran kelebihan berat badan dan memiliki riwayat penyakit terkait diet.
Dan ada juga kabar yang menyebutkan, Kim Jong Un telah menjalani operasi jantung pada 12 April 2020, hingga akhirnya sakit parah.
Sebuah surat kabar Jepang kemarin mengatakan dia dalam keadaan vegetatif, sementara seorang jurnalis siaran di Hong Kong mengklaim telah diberitahu oleh sumber yang sangat kuat bahwa dia telah meninggal.