Virus Corona

Chat WA Terakhir Pasien Positif Corona kepada Sang Anak Sebelum Meninggal, Keluhkan Badan Lemas

David Mulya membeberkan isi pesan WhatsApp terakhir ayahnya yang meninggal dunia karena Corona.

Editor: Fitriana Andriyani
freepik
ilustrasi corona 

Namun hanya jenazah dokter tersebut yang tiba di pemakaman tanpa peti mati.

Yayan bercerita mulanya ia menerima telepon dari RSUD Kota Bekasi.

 

Pihak rumah sakit meminta Yayan dan timnnya untuk menyiapkan satu liang lahat.

"Ada satu jenazah waktu itu dimakamkan tanggal 26 Maret 2020, saya dapat telfon dari RSUD Kota Bekasi kalau ada satu jenazah yang mau dikirim, saya disuruh siapkan liang," jelas dia.

Gejala yang Menunjukkan Seseorang Terjangkit Corona dari Hari ke Hari, Mulai Sesak Napas Hari ke-5

Kenangan Pahit Bima Arya saat Positif Corona, Terpaksa Tolak Pelukan Putrinya, Buat Anaknya Menangis

Ketika ambulan tiba membawa jenazah yang ditunggu, Yayan bersama petugas pemakaman dibuat kaget.

"Ambulan datang sopir yang bawa jenazah pakai pakaian APD langkap, anak-anak tukang gali juga udah siap pakai APD, tapi pas dibuka enggak ada petinya," ujar dia.

Tak sesuai dengan protap Covid-19, Yayan langsung menghubungi RSUD Kota Bekasi.

Bukan tanpa alasan, RSUD Kota Bekasi mengatakan peti mati sudah tak tersedia lagi di tempatnya.

Tak ingin keselamatan petugas pemakaman terancam, Yayan berinisiatif mencari peti mati untuk jenazah tersebut.

Namun usaha Yayan tersebut tak berbuah manis, beberapa yayasan yang ia hubungi juga kehabisan peti mati.

"Saya udah coba cari hubungi beberapa yayasan yang punya peti mati atau pembuatnya enggak ada, kosong sama sekali," ujarnya.

Terkait masalah jenazah tersebut sudah positif virus corona atau belum, Yayan mengaku tak tahu menahu.

"Kita tidak tahu menahu, rumah sakit cuma bilang harus dimakamkan sesuai protap Covid-19, jenazahnya juga sudah dibungkus rapi tapi beda enggak ada peti matinya," ujar dia.

Pada saat pemakaman, keluarga dari sang pasien pun tidak ada sama sekali yang mengantar.

Padahal menurut dia, peran keluarga amat sangat penting ketika dalam kondisi seperti ini.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

Menyelamatkan Bayi Baru Lahir

 
© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved