Pria di Palembang Bunuh Istri Lantaran Cemburu, Baru 5 Bulan Menikah dengan Status Janda dan Duda
"Pilih saya atau mantan pacarnya. Istri saya jawab pilih saya. Makanya saya bilang, jangan lagi berhubungan dengan mantan pacarnya. Katanya iya."
Karena penumpang sepi, sehingga ia memutuskan untuk membantu sang istri yang menjual kue dan mengambil laundry.
Ia mengungkapkan, memang belum bekerja lagi dan hanya bisa membantu sang istri.
• Siswi MTs Tanjungbalai Dibunuh Remaja 16 Tahun, Jenazahnya Diperkosa
• Terinspirasi Cerita Film, Siswi SMP Bunuh Bocah Usia 5 Tahun, Ditenggelamkan lalu Dicekik
Karena hal itulah, dirinya selalu menjadi bahan olokan adik sepupu sang istri bila dirinya merupakan pria yang tidak bertanggung jawab.
"Mau bagaimana lagi, kondisi sekarang seperti ini. Bukan saya tidak mau bekerja. Tetapi lantaran itu, karena termakan olakan dari adik sepupunya dia malah mau meninggalkan saya. Sekarang sampai jadi begini, mau menyesal sudah terlambat," katanya.
Kronologi
Tersangka tega memukul, membacok dan menusuk istrinya sendiri SAW (37) dengan dalih cemburu.
Ia mengaku sering mendapati istrinya saling telepon dengan mantan pacar.
Hal ini, diketahuinya melihat panggilan keluar di ponsel sang istri.
Terkadang, ia juga sering memergoki sang istri sedang berteleponan dengan mantan pacarnya ketika berada di dalam kamar.
"Kami menikah sudah hampir lima bulan, saya duda anak satu sedangkan istri janda anak tiga. Dua bulan pertama, rumah tangga kami harmonis. Baru tiga bulan terakhir ini mulai sering terjadi keributan, karena istri suka teleponan dengan mantannya," ujar tersangka.
Terlalu sering sang istri berteleponan dengan mantannya, membuat tersangka kesal atas tindakan yang dilakukannya.
Terlebih, ungkapan sang istri yang menganggapnya tidak berguna.
Namun, hal itu selalu dikesampingkannya dan ia juga selalu meminta maaf ketika selesai terjadi keributan.
Puncaknya, ia tidak dapat menahan amarahnya lantaran adik sepupu sang istri menyuruh agar menikah dengan mantan pacar dan meninggalkan tersangka.
"Kata adik sepupunya, menikah saja dengan mantan pacar yang sering diajak telepon. Ketimbang mengandalkan saya, lebih baik ditinggalkan saja. Ketika itu, saya masih meredam amarah saya. Ketika di kamar itulah, terjadi keributan," katanya.