Virus Corona
Apakah Sebenarnya Kita Perlu Mengenakan Masker untuk Mencegah Corona? Ini Kata WHO!
Meroketnya harga masker dan kelangkaan yang menyertainya, apakah kita benar-benar membutuhkan masker?
Penulis: Fitriana Andriyani | Editor: Maria Sorenada Garudea Prabawati
TRIBUNAMBON.COM - Merebaknya virus corona jenis baru atau COVID-19 memunculkan berbagai bentuk tindakan preventif.
Mengingat mudahnya virus corona ini menular dari satu orang ke orang lain, kesadaran masyarakat cukup tinggi untuk melindungi diri.
Salah satu tindakan yang wajib dilakukan adalah menjaga jarak sosial atau social distancing, mencuci tangan sesering mungkin, hingga anjuran mengenakan masker.
Menganakan masker menjadi salah satu langkah pencegahan yang diterapkan oleh sebagian besar masyarakat Indonesia, terbukti dengan meroketnya harga masker dan kelangkaan yang menyertainya.
Namun, anjuran untuk mengenakan masker cukup dilematis di kalangan masyarakat.
• Langkah Sederhana Mencegah Diri Tertular COVID-19, Mari Berkontribusi Akhiri Pandemi!
• Tanda-tanda Seseorang Positif Corona, Ini Bedanya dengan Influenza dan Flu Biasa
• Tanda-tanda Seseorang Positif Corona dari Hari ke Hari, Kesulitan Bernapas di Hari Ke-5
Beberapa pihak megatakan masker hanya perlu dikenakan oleh seseorang yang tengah berada dalam kondisi kesehatan yang kurang baik karena dikhawatirkan menularkan penyakitnya melalui carian (droplet) yang keluar dari hidung dan mulut.
Sedangkan, sesorang yang sehat tak perlu mengenakan masker, ini juga mampu mengurangi kelangkaan masker agar tetap bisa didapatkan oleh orang yang lebih membutuhkan, seperti orang sakit dan tenaga medis.
Lalu, apakah sebenarnya kita benar-benar membutuhkan masker?

Anjuran WHO
World Health Organization (WHO) atau Organisasi Kesehatan Dunia tidak merekomendasikan penggunaan masker untuk masyarakat umum yang sehat.
Masker hanya perlu digunakan oleh orang-orang yang menderita penyakit atau orang-orang yang berinteraksi langsung dengan mereka.
Namun, pesan yang berbeda disampaikan antara satu negara dengan negara yang lain.
Beberapa negara membagikan masker secara gratis kepada warganya, sedangkan negara lain meminta masyarakat berhenti membeli masker demi ketersediaan untuk tenaga medis.
Dalam konferensi pers yang dilakukan Senin (30/3/2020), WHO memberikan klarifikasi tentang langkah paling bijak dalam penggunaan masker.
Siapa saja yang harus mengenakan masker?

Pejabat WHO merekomendasikan penggunaan masker untuk orang-orang yang sakit demi mencegah penularan ke orang lain.
Anggota keluarga yang merawat orang sakit tersebut juga dianjurkan memakai masker untuk melindungi diri dan mencegah penularan ke anggota keluarga yang lainnya.
Direktur Eksekutif Program Kedaruratan Kesehatan WHO, Michael J. Ryan mengatakan transmisi baru sebagian besar terjadi di tingkat keluarga.
"Dalam beberapa hal, transmisi dari jalanan terbawa masuk ke lingkungan keluarga," ujar Ryan mengutip Weforum.org.
Tenaga medis yang menjadi garda terdepan dalam menghadapi virus corona juga harus mengenakan masker.
"Saat ini orang yang paling berisiko tertular virus ini adalah petugas kesehatan garis terdepan yang terpapar virus setiap detik, setiap hari," kata Ryan.
WHO tak menyalahkan negara yang menyarankan warganya memakai masker
Namun, para pejabat WHO dengan hati-hati berusaha mengatakan bahwa pihaknya tak mengkritik negara yang menyarankan warganya mengenakan masker.
Tetapi, WHO juga menekankan bahwa masker biasanya disalahgunakan, dan pada alhirnya tidka memberikan perlindungan yang tepat sebagaimana tujuan penggunaannya.
Misalnya, menggunakan masker dapat memberikan rasa aman palsu dan dapat menurunkan kewaspadaan seseorang terhadap virus corona hingga mengabaikan langkah menjaga kebersihan yang lebih penting seperti mencuci tangan.
Selain itu, melepas masker sejenak dan mengenakannya lagi, atau menyentuh bagian luar masker dapat membuatnya kurang efektif.
WHO menekankan bahwa virus corona ditularkan melalui tetesan, bukan melalui udara.
"Orang yang paling mungkin terinfeksi adalah mereka yang melakukan kontak langsung dengan pasien positif," kata Ryan.
Michael J. Ryan menekankan orang-orang perlu memikirkan tenaga medis yang menjadi garda terdepan bersinggungan langsung dengan virus corona ini.
"Orang bisa berpendapat bahwa penggunaan masker tetap bermanfaat baginya meski sedikit, tapi pikirkan bahwa masker memiliki manfaat paling besar bagi petugas kesehatan yang terpapar virus corona setiap detiknya, setiap hari."
"Hal yang paling mengerikan adalah apabila ada petugas medis yang tak memiliki masker," pungkasnya.
(Tribunambon.com/Fitriana Andriyani)