Virus Corona
Berjemur di Bawah Sinar Matahari Tak Dapat Bunuh Virus Corona, Ini Penjelasan Ahli
Berbagai upaya dilakukan oleh masyarakat agar dapat terhindar dari virus corona (covid-19). Banyak cara digulirkan untuk imunitas tubuh terjaga.
Penulis: Garudea Prabawati | Editor: Fitriana Andriyani
Menggunakan suhu 60 derajat celcius untuk proses mencuci baju, sarung bantal, selimut dapat menjadi ide baik, namun dengan suhu tersebut bukan pilihan yang baik untuk kulit manusia.
Dan mandi air panas atau minum cairan panas tidak akan mengubah suhu tubuh manusia yang sebenarnya, yang tetap stabil kecuali sudah sakit.
Termasuk juga membunuh virus corona.

Sementara itu dilansir dari Chinadaily.com.cm, suhu iradiasi matahari tidak dapat mencapai 56 Celcius.
Dan sinar ultraviolet tidak dapat mencapai intensitas lampu ultraviolet, sehingga virus tidak dapat dibunuh oleh matahari.
Dan sebagai catatan apabila seseorang ingin berjemur lebih baik tetap menggunakan perlindungan ganda, termasuk suncream.
Berjemur Tingkatkan Daya Tahan Tubuh
Walaupun para ahli menyebut virus corona tidak dapat dibunuh dengan paparan sinar matahari, namun tak dipungkiri berjemur memang dapat menjaga daya tahan tubuh.
Dilansir dari Kompas.com, Ketua Aliansi Telemedis Indonesia Pumawan mengungkapkan, berjemur di bawah sinar matahari dapat meningkatkan daya tahan tubuh di tengah wabah virus corona.
“Berjemur itu kita usahakan bukan yang pagi, yang jam 10.00 sampai jam 15.00, cukup 15 menit,” tutur Pumawan di Graha BNPB, Jakarta Timur, Minggu (28/3/2020).
“Jadi itu bukan untuk mematikan virus, tapi untuk meningkatkan daya tahan, imunitas,” imbuh dia.
(TribunAmbon.com/Garudea Prabawati) (Kompas.com/Devina Halim)