Virus Corona
Masker Langka, Sandhy Penjahit di Ambon Sampai Tolak Banyak Pesanan
"Baru sepekan ini mulai kerjain masker. Permintaan tiba saja datang dari pelanggan yang kebetulan jahitin baju," ungkap Shandy.
Laporan Kontributor TribunAmbon.com, Fandy
TRIBUNAMBON.COM - Tingginya permintaan masker menjadi peluang usaha bagi tukang jahit di Kota Ambon.
Sandhy salah satunya, pria 48 tahun yang sejak 2004 berprofesi sebagai penjahit itu kini kebanjiran orderan.
"Baru sepekan ini mulai kerjain masker. Permintaan tiba saja datang dari pelanggan yang kebetulan jahitin baju," ungkap Shandy.
• Cegah Corona, Pasar Binaiya Maluku Tengah Disemprot Pakai Pemutih Pakaian
Berawal dari permintaan pelanggan itu, Sandhy kemudian membeli bahan dan mulai memproduksi masker.
Tapi tidak asal produksi.
Masker buatannya dijamin steril karena melewati sejumlah tahap pembersihan sebelum dijahit.

"Dapat bahan dari pasar, dicuci pakai deterjen, kemudian dibilas hingga bersih dan direbus agar kuman dan bakteri hilang," ungkapnya.
Setelah kering, bahan disetrika barulah dijahit serupa masker pada umumnya.
• Update Virus Corona Maluku 25 Maret: 18 Tempat Hiburan Malam di Ambon Ditutup
Dalam sehari dia memproduksi 50 lembar masker, meski diakuinya permintaan sering melebihi target produksinya.
"Saya menolak permintaan dalam jumlah besar, takut saja," ujarnya.
"Kemampuan saya 50 lembar. Dan setiap harinya habis diborong," kata Sandhy
Perlembar masker dibandrol Rp 10.000.
Bagi anda yang ingin membeli, bisa langsung ke tempat jahitnya di kawasan Galunggung, Batu Merah, Kota Ambon. (*)