Cegah Virus Corona, Kanada Rekrut Pensiunan Dokter

Dokter-dokter tersebut akan didaftarkan kembali sehingga bisa mendapatkan lisensi

Freepik
Karantina mandiri corona 

"Sehingga mereka bisa diputuskan untuk ditempatkan di mana," jelas Oetter.

Petugas kesehatan saat melakukan penanganan dan perawatan terhadap pasien dalam pengawasan suspect virus Corona di ruang isolasi Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Abdul Aziz, Jalan dr Sutomo, Kelurahan Pasiran, Kecamatan Singkawang Barat, Kamis (5/3/2020).
Petugas kesehatan saat melakukan penanganan dan perawatan terhadap pasien dalam pengawasan suspect virus Corona di ruang isolasi Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Abdul Aziz, Jalan dr Sutomo, Kelurahan Pasiran, Kecamatan Singkawang Barat, Kamis (5/3/2020). (Ist/Dok RSUD dr Abdul Aziz Singkawang)

Optimalkan Telehealth

Oetter juga mengatakan akan memperluas pemakaian telehealth, yang memungkinkan pasien berkonsultasi lewat komputer atau telepon seluler.

Tentu cara ini sangat berguna di tengah gempuran wabah Covid-19 ini.

"Bahkan kemungkinan dokter juga harus dikarantina selama 14 hari."

"Jadi mari kita perbanyak layanan pengobatan jarak  jauh (telehealth) kepada pasien sebanyak mungkin."

Langkah besar untuk merekrut pensiunan dokter ternyata juga dilakukan Inggris.

Sementara itu, Menteri Kesehatan Kanada Adrian Dix mengatakan bahwa usaha untuk merekrut dokter-dokter ini mendapat respon baik.

Para pensiunan dokter antusias untuk kembali bekerja.

Mantan Ketua Asosiasi Medis Kanada, Dr Gigi Osler juga mendukung langkah ini sebagai salah satu cara menanggulangi wabah corona.

Namun dia berpesan agar kesehatan paramedis ini tetap dijaga.

Menggunakan fasilitas telehealth salah satunya.

Aplikasi atau fasilitas semacam ini bisa memungkinkan orang-orang mencari informasi terkait gejala dan tempat uji corona secara praktis.

Jadi calon pasien pun tidak harus langsung pergi ke Unit Gawat Darurat (UGD) untuk mengadukan gejala mereka.

"Ini menunjukkan bahwa kita sangat membutuhkan telehealth ini sekarang," jelas Osler.

Bagaimanapun juga, semua dokter maupun paramedis membutuhkan jaminan keamanan saat melakukan pekerjaan beresiko.

Apalagi menghadapi langsung wabah Covid-19, dimana sudah banyak staf medis di seluruh dunia yang meninggal.

(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved