Pemprov Jawa Barat Lakukan Tes Proaktif sebelum Pasien Menunjukkan Gejala Infeksi Virus Corona
Ridwan Kamil umumkan Pemprov Jawa Barat lakukan tes proaktif pada orang-orang yang dicurigai meski tak menunjukkan gejala infeksi virus corona.
Penulis: Fitriana Andriyani | Editor: sinatrya tyas puspita
Orang-orang yang menjadi sasaran pemeriksaan proaktif tersebut yakni para perawat dan tenaga medis yang berhubungan langsung dengan pasien positif corona.
Selain itu, tenaga kerja asing juga menjadi golongan yang diprioritaskan untuk dilakukan tes proaktif.
• Positif Corona, Inilah Aktivitas Terakhir Menhub Budi Karya Sumadi
• Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi Positif Virus Corona
"Tenaga kerja asing yang kita curigai itu mungkin ada di Karawang, itu akan kita tes juga. Dan keluarga-keluarga dari pasien, itu juga akan kita tes," terangnya.
Ridwan Kamil pun berharap dari sekian warga yang dites tersebut, tidak ada satu pun yang positif.
"Mohon doanya, mudah-mudahan tidak ada yang positif," harap Kang Emil.
Ridwan Kamil meyampaikan hasil tes proaktif akan muncul 4 hingga 5 jam setelah pemeriksaan dilakukan dan masing-masing orang diperiksa melalui 2 dua tahap.
Terkait kondisi ini, Ridwan Kamil mengumumkan Jawa Barat tidak meliburkan sekolah-sekolah, melainkan belajar di rumah sesuai kurikulum yang telah disiapkan.
"Jadi pemerintah Jawa Barat akan, selama dua minggu, dari besok sampai dua minggu berikutnya, akan menyekolahkan anak belajar di rumah dengan kurikulum yang seharian kami persiapkan.
"Apa itu kurikulumnya? Kurikulumnya setengahnya dalam dua minggu adalah kurikulum pendidikan tentang COVID-19 dengan interaktif dan teknologi."
"Jadi anak-anak itu belajar di rumah, mengerjakan PR, tanya jawab via HP dengan gurunya. Sehingga akhirnya, anak-anak ini menjadi agen edukasi," tutur Kang Emil, dilansir KompasTV.
Ia pun kembali menegaskan, siswa sekolah di Jawa Barat tidak diliburkan.
"Belajar di rumah, bukan libur," tegasnya.
Dikabarkan sebelumnya, satu pasien isolasi di RSUD dr. Moewardi Surakarta yang meninggal dunia dinyatakan positif corona.
Pasien tersebut diketahui sempat mengikuti sebuah seminar di Bogor, Jawa Barat.
Menanggapi hal itu, kata Ridwan Kamil, Pemprov Jawa Barat telah menugaskan penelusuran kasus.
"Kita sudah menugaskan beberapa kasus spesifik, yang pertama seminar di Kabupaten Bogor itu sedang dilacak pergerakan peserta seminarnya.
Karena menurut informasi, ada dugaan yang meninggal di Solo itu, pernah berseminar beberapa hari sebelumnya di Sentul, Kabupaten Bogor," ujarnya.
(TribunAmbon.com/Fitriana Andriyani)