Kronologi Wali Murid Aniaya Kepala Sekolah, Tak Terima Ponsel Anaknya Dikumpulkan
Buntut kasus penganiayaan Kepala Sekolah SMAN 10 Tanjung Jabung Barat oleh seorang wali murid di Jambi tidak berakhir damai.
TRIBUNAMBON.COM - Buntut kasus penganiayaan Kepala Sekolah SMAN 10 Tanjung Jabung Barat oleh seorang wali murid di Jambi tidak berakhir damai.
Kepala sekolah melaporkan orang tua siswa ke Kepala Desa Bukit Harapan karena merasa terancam atas tindakan wali murid tersebut.
Akan tetapi, kepala sekolah yang berniat untuk berdamai pun tidak menemui titik terang.
Sebab, saat mediasi, wali murid tersebut membawa pistol di genggamanya.
“Karena merasa terancam, kepsek melakukan koordinasi dengan kepala desa setempat."
"Kades menginisiasi perdamaian dengan menghadirkan tokoh masyarakat setempat pada malam harinya."
"Saat pertemuan akan diadakan, orang tua siswa tersebut hadir dengan menggenggam pistol di tangannya,” jelasnya, dikutip dari TribunJambi.com.
Selanjutnya, kepala sekolah melapor ke Dinas Pendidikan Provinsi Jambi dan korwil pada Kamis (5/3/2020).
Kepala sekolah juga bertemu dengan Kabid GTK Dinas Pendidikan Provinsi pada Jumat (6/3/2020).
Dia berharap atas laporannya itu dapat ditindaklanjuti sampai tuntas dan tidak terulang kembali.
“Inti dari pertemuan tersebut adalah kasus ini akan dilanjutkan ke pihak berwajib, dan harus dikawal sampai tuntas agar kejadian yang sama tidak terulang di masa yang akan datang,” paparnya.
Kepala Desa Bukit Harapan, Yusuf menyampaikan terkait upaya mediasi tidak menemukan titik terang.
Yusuf menambahkan kasus penganiayaan ini berlanjut ke pihak kepolisian.
"Kita sudah upayakan mediasi tapi tidak ada titik terang. Kita serahkan ke pihak berwenang," kata Yusuf.
• Viral Video Pria Hancurkan Rumah dengan Ekskavator, Istri yang Ditinggal Merantau ke Korea Selingkuh
Kronologi