Benarkah Virus Corona Senjata Biologis China yang Tak Sengaja Tersebar? Ini Pendapat Para Ahli!
Mantan Kepala Badan Itelijen Strategis TNI Soleman Ponto turut mengomentari soal dugaan virus corona yang sempat diisukan merupakan senjanta biologis.
"Ketika melihat perkembangan tidak mungkin ini dibuat secara khusus untuk ke China, karena China tidak sedang perang," terangnya.
"Terus kalau mau bawa, bawa dari mana? Apakah dari Amerika kemana-mana? Baju astronotnya kaya apa? Karena nanti si pembawa ini bisa terserang virus itu sendiri," sambungnya.
• 675 Warga Meninggalkan Natuna Diduga Takut Terjangkit Virus Corona, Kadishub Membantah
• Para Ilmuwan Temukan Potensi Virus Corona Menyebar Lewat Benda Mati yang Disentuh Pasien
Menurutnya, jika virus tersebut merupakan buatan dari manusia dan diperjual belikan, virus tersebut tidak akan ada yang membeli, sebab beresiko besar bagi pembuatnya sendiri.
"Kalaupun itu dibuat mau dijual ke siapa, ngga ada yang mau beli, karena bisa-bisa makan diri sendiri."
"Dengan itu kesimpulannya tidak dibuat, tetapi alamiah yang saat ini sedang dicari mengapa bisa begitu," jelasnya.
Sementara itu, Direktur lembaga Biologi molekuler Eijkman, Prof Amin Soebandrio juga menambahkan jika virus tersebut memang suatu yang bukan rekayasa dan bukanlah konspirasi.
Menurutnya, sangat mudah untuk mendeteksi jika virus tersebut adalah suatu rekayasa karena memang setiap mikroba mempunyai identitas.
"Saya mendukung, bahwa ini kecil sekali teori konspirasi, karena saat ini mudah seklai untuk mendeteksi apakah virus ini rekayasa atau asli karena setiap mikroba itu punya identitas," terang Amin.
• Sadar Bikin Gaduh, Bebi Silvana Minta Maaf Kaitkan Virus Corona dengan Tulisan di Iqra
• Tegaskan Virus Corona Berbeda dengan SARS dan Flu Burung, Ketua IDI Imbau Masyarakat Tak Khawatir
Ia juga menegaskan jika saat ini Indonesia sudah mampu untuk mendeteksi virus corona yang telah meluas ke berbagai negara di dunia.
"Indonesia sudah punya kemampuan untuk mnedeteksi virus corona termasuk virus corona baru 2019 ini," tegasnya.
Evakuasi WNI
Sebelumnya pemerintah Indonesia telah mengevakuasi sebanyak 238 orang dari China setelah wabah virus corona yang berasal dari Kota Wuhan.
Awalnya, diagendakan jumlah WNI yang dievakuasi adalah 245, namun 7 diantaranya bertahan di China.
Duta Besar Republik Indonesia untuk Tiongkok, Djauhari Oratmangun mengungkapkan perihal tujuh WNI yang tidak jadi dievakuasi kembali ke Tanah Air.
Hal tersebut disampaikan melalui telewicara yang videonya diunggah di kanal YouTube Kompas TV, Minggu (2/2/2020).