Fakta Keraton Agung Sejagat, Mengenal Totok Santosa Hadiningrat hingga Respons Ganjar Pranowo

Warga Desa Pogung Jurutengah,Purworejo Jawa Tengah, mengaku resah atas kemunculan sekelompok orang yang menamakan diri sebagai Keraton Agung Sejagat

ISTIMEWA
Sinuhun Kerajaan Agung Sejagat Purworejo berada di singgasana 

Perjanjian tersebut, menurut Joyodiningrat, dilakukan oleh Dyah Ranawijaya sebagai penguasa imperium Majapahit dengan bangsa Portugis sebagai wakil orang Barat atau bekas koloni Kekaisaran Romawi di Malaka pada 1518.

Dalam akhir perjanjian itu, setelah berakhirnya dominasi kekuasaan Barat mengontrol dunia, yang didominasi Amerika Serikat setelah Perang Dunia II, kekuasaan tertinggi harus dikembalikan ke pemiliknya, yaitu Keraton Agung Sejagat sebagai penerus Medang Majapahit yang merupakan Dinasti Sanjaya dan Syailendra.

3. Membuat resah warga sekitar

Setelah menjadi viral di media sosial dan dianggap meresahkan masyarakat, kepolisian di Purworejo berencana mendatangi kelompok tersebut.

"Kami mengetahui informasi tersebut, namun tindak lanjut belum bisa sampai langkah hukum dan kita akan bareng-bareng melakukan klarifikasi," kata Wakapolres Purworejo Kompol Andis Arfan Tofani, Senin (13/1/2020).

Andis menjelaskan, keberadaan Keraton Agung Sejagat ternyata sudah diketahui oleh Camat Bayan, Kepala Desa Pogung Jurutengah, dan Bupati Purworejo.

Lalu, salah satu yang mencolok dari keberadaan keraton tersebut adalah sebuah kolam yang sangat disakralkan oleh kelompok tersebut.

Selain itu, di dalam bangunan tersebut tampak ada sebuah batu prasasti bertuliskan huruf Jawa.

Dari penulusuran Kompas.com, di sebelah kiri prasasti ada tanda dua telapak kaki dan di bagian kanan ada semacam simbol.

Prasasti itu disebut dengan Prasasti I Bumi Mataram.

Panik Anaknya Jatuh dan Luka Robek di Kening, Minda Istri Manji Minta Doa

4. Mendapat tanggapan Gubernur Jawa Tengah

Heboh Kerajaan Agung Sejagat ternyata menyita perhatian Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.

Ganjar menilai perlu adanya pengujian lebih lanjut secara ilmiah mengenai keberadaan kerajaan tersebut.

"Syukur-syukur ada perguruan tinggi yang mendampingi. Baik juga untuk didiskusikan," kata Ganjar dalam keterangannya, Senin (13/1/2020), dilansir TribunJateng.

Sementara itu, dirinya mengimbau agar keberadaan Pemimpin Keraton Agung Sejagat (KAS) Purworejo ini tidak menjadi keresahan masyarakat.

"Pemerintah Purworejo harus memayungi langsung masyarakatnya, memberikan perlindungan, meminta klarifikasi sehingga bisa jadi jelas," tandasnya.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Mengungkap Fakta Kelompok Keraton Agung Sejagat, Klaim Punya 450 Anggota hingga Disoroti Gubernur Jateng"

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

Perang Melawan Tambang Ilegal

 
© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved