Banjir di Jakarta

BNPB Rilis Informasi Titik Pengungsian dalam Rangka Musibah Banjir di Jakarta

Pihak Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) juga dikabarkan telah menginformasikan sejumlah titik yang digunakan sebagai lokasi pengungsian.

Penulis: sinatrya tyas puspita | Editor: Fitriana Andriyani
Instagram @bnpb
BNPB rilis sejumlah titik 

Twitter : tweet #banjir @petabencana

FB : kirim pesan banjir ke fb @petabencana

Telegram : kirim pesan /banjir ke @bencanabot

Masyarakat juga dapat mengakses laman petabencana.id untuk mendapatkan update informasi terkait banjir yang melanda wilayah Jakarta dan sekitarnya.

Banjir setinggi 1,5 meter menggenangi sejumlah RT di Kampung Makasar, Jakarta Timur, Rabu (1/1/2020)
Banjir setinggi 1,5 meter menggenangi sejumlah RT di Kampung Makasar, Jakarta Timur, Rabu (1/1/2020) (KOMPAS.COM/RYANA ARYADITA UMASUGI)
BNPB Update Jumlah Korban Meninggal dunia 
Hujan yang mengguyur sejak Selasa (31/12/2019) hingga Rabu (1/1/2020), telah mengakibatkan banjir di sejumlah wilayah Jabodetabek. Badan Nasional Penanggulangan Bencana ( BNPB) mencatat, sebanyak 16 orang meninggal dunia akibat banjir.
“Saat ini BNPB masih terus melakukan pendataan dari berbagai sumber dan kemungkinan jumlah korban bisa bertambah,” kata Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi (Kapusdatinkom) BNPB Agus Wibowo dalam keterangan tertulis, Selasa (2/1/2020).
Melansir Kompas.com, sebanyak delapan korban berada di wilayah DKI Jakarta.
Mereka adalah M Ali (82), Siti Hawa (72) dan Willi Surahman.
Ketiganya merupakan warga Kelurahan Cipinang Melayu, Jakarta Timur yang meninggal akibat hipotermia.
Sementara itu Sutarmi (73) dan Arfiqo Alif (16) tersetrum aliran listrik.
Sutarmi ditemukan meninggal dunia di RT 16/RW 02, Kelurahan Batu Ampar, Kramat Jati, Jakarta Timur, sedangkan Arfiqo di Jl Kp Irian Gang 2 RT 12/RW 06, Kelurahan Serdang, Kecamatan Kemayoran, Jakarta Pusat.
Sedangkan, Agus (19) diketahui tenggelam di Kali BKT RT 05/RW 11, Kelurahan Duren Sawit dan Jakarta Timur, serta Yuda Irawan (29) diketahui tenggelam di Jl Inspeksi Kali Grogol RT 01/RW 03, Kelurahan Palmerah, Kecamatan Palmerah Barat, Jakarta Barat.
Satu korban yakni Sanusi hingga kini masih dalam proses pencarian setelah diketahui tenggelam di Kali BKT RT 05/RW 11, Kelurahan Duren Sawit dan Jakarta Timur.
Sementara di Bekasi, Andika Pradika (14) diketahui tenggelam saat bermain di selokan di Perum Bumi Bekasi Baru Blok V RT 002 / RW 030, Kelurahan Bojong, Kecamatan Rawa Lumbu.
Adapun di Kota Depok, diketahui terdapat tiga korban jiwa.
Mereka adalah Amelia Susanti (27), Lusinah (68), dan Nizam Saputra (8).
Ketiganya merupakan warga Jalan Al Barokah RT 07, RW 01, Kelurahan Pangkalan Jati Baru, Kecamatan Cinere, yang meninggal akibat tertimbun tanah longsor.
Di Kota Bogor, seorang warga Tanah Sereal, Kota Bogor bernama Kusmiyati (30) meninggal setelah korban tertimpa runtuhan rumah akibat tanah longsor.
Sedangkan di Kabupaten Bogor, Marsdianto (20), warga Perumahan Puri Citayam Permai 2, Desa Rawa Panjang, Kecamatan Bojonggede meninggal setelah terseret arus banjir saat aliran kali yang berada persis di depan rumahnya menjebol tanggul.
Di wilayah Tangerang Kota, Jamilah (55), warga Jl Garuda RT 02/ RW 06, Kelurahan Batu Jaya, Batu Ceper, Tangkot meninggal akibat tersengat listrik.
Terakhir, Teguh Taufik (36), warga Tengerang Selatan yang tersengat listrik di Perumahan Ciputat Baru, Jl Gelatik Nomor 12 RT 07/ RW 08, Kelurahan Sawah, Kecamatan Ciputat Tangsel.

Presiden RI Joko Widodo memberikan tanggapan dan instruksi terkait banjir Jakarta

Berikut TribunAmbon.com merangkumnya dari laman Kompas.com.

1. Presiden Joko Widodo minta koordinasi sejumlah pihak dalam menanggulangi banjir

Jokowi meminta Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), pemerintah provinsi, hingga tim SAR bersama-sama memberikan rasa aman kepada warga.

"Jadi BNPB, pemerintah provinsi, SAR, semuanya harus segera bergerak bersama-sama. Untuk memberikan rasa aman, memberikan keselamatan pada warga yang terkena bencana banjir," kata Jokowi di Istana Kepresidenan, Rabu (1/1/2020), dipantau dari live streaming YouTube Sekretariat Presiden.

2. Joko Widodo meminta normalisasi fasilitas umum yang ditutup karena banjir

Akibat banjir, sejumlah fasilitas umum tidak dapat beroperasi.

Seperti Bandara Halim Perdanakusumah, Tol Cikampek, dan beberapa titik nol lainnya.

"Saya kira ini harus segera dinormalisasi, sehingga fungsi-fungsi itu kembali menjadi normal," ujar Joko Widodo.

Yang terpenting, kata Jokowi, pemerintah pusat dan provinsi juga harus bekerja bersama-sama untuk menanggulangi banjir ini.

"Karena pemerintah pusat memang ini baru dalam proses dan belum selesai, misalnya Waduk Cimahi, Waduk Ciawi mungkin baru tahun depan selesai. Tetapi, di luar itu, semuanya harus dikerjakan," ujar Jokowi.

"Saya tadi sudah perintah Menteri PU (Pekerjaan Umum) untuk cek lapangan," lanjutnya.

3. Menomorsatukan keselamatan warga

Presiden Joko Widodo mengimbau warga Jakarta dan sekitarnya tetap waspada dan berhati-hati dalam menghadapi banjir.

Jokowi juga meminta penanganan banjir agar menomorsatukan keselamatan warga.

Menurut Jokowi, keselamatan warga adalah hal yang paling utama.

"Pertama, urusan banjir yang paling penting ini adalah yang berkaitan dengan keselamatan warga dinomorsatukan," kata Presiden Jokowi di Istana Kepresidenan Yogyakarta dikutip dari siaran pers Sekretariat Negara (Setneg), Rabu (1/1/2020).

Oleh karenanya, Joko Widodo menyampaikan tiga instruksi.

Pertama, koordinasi pihak-pihak terkait seperti BNPB, pemerintah provinsi, hingga Tim SAR untuk menanggulangi banjir.

Kedua, normalisasi fasilitas umum.

Ketiga, kerja sama antara pemerintah pusat dan pemerintah provinsi untuk menanggulangi banjir.

(TribunAmbon/Kompas.com)

Sumber: Tribun Solo
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

Menyelamatkan Bayi Baru Lahir

 
© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved