Tubuh Penuh Luka Lebam dan Demam Tinggi, Bocah 4 Tahun Mengigau 'Ampun Budhe' Berulang Kali
Bocah 4 tahun dirawat di rumah sakit akibat keracunan, tubuh penuh luka lebam tapi dokter tak temukan tanda keracunan, sering mengigau 'Ampun Budhe'.
TRIBUNAMBON.COM - Fakta baru terungkap dari kasus dugaan penganiayaan yang dialami JA, bocah 4 tahun yang dirawat di IRS RSUD dr Soetomo, Surabaya.
JA menderita luka lebam di sejumlah tubuhnya hingga membuatnya harus dirawat intensif.
Selama dirawat, bocah 4 tahun ini terus mengigau meminta ampun kepada orang yang dipanggilnya Budhe.
"Korban ini sempat mengigau "Ampun Budhe" beberapa kali.
• Nilai 7 Milenial Stafsus Presiden Tak Ada yang Istimewa, Fadli Zon: Saya 26 Tahun Jadi Anggota MPR
• Siswi SMP Disetubuhi Pacar dan Dijual ke Lelaki Hidung Belang, Sudah 10 Kali Transaksi
Menurut dokter demam juga tinggi," terang Kanit Reskrim Polsek Gubeng Surabaya, AKP Oloan Manulang, Sabtu (30/11/2019).

JA dibawa orang tuanya ke IRS RSUD Dr. Soetomo Surabaya,Jumat (29/11/2019) malam.
Awalnya, JA dibawa ke rumah sakit karena keracunan obat.
Hal itu disampaikan orang tua JA kepada dokter yang memeriksanya.
"Faktanya, kata dokter tidak ada keracunan obat.
Yang ada malah justru luka lebam di beberapa bagian tubuh, seperti mata, kemaluan, punggung, tangannya," terang AKP Oloan Manulang.

Mendapati itu, orang tua JA sempat ingin membawa JA pulang dan tak melanjutnya perawatan.
Namun, dokter yang sudah berkoordinasi dengan kepolisian tidak bisa mengijinkan JA pulang karena masih butuh perawatan.
• Bocah 2 SD Diperkosa Ayah Tiri, Sang Ibu Turut Menyaksikan, Mengeluh ke Tetangga Organ Vital Sakit
• Ditertawai Dokter saat Hendak Berobat karena Depresi, Pasien Berusaha Mengakhiri Hidupnya
Bahkan, polisi sudah menerbitakan laporan polisi model A untuk mencegah JA dibawa pulang selama perawatan dan dimulainya proses penyelidikan.
"Sudah kami terbitkan laporan polisi model A," kata Oloan.
Polsek Gubeng Surabaya memastikan jika akan melakukan penyelidikan terkait laporan dokter sesuai dengan hasil pemeriksaan medis yang dilakukan terhadap JA.