Jomblo hingga Usia 56 Tahun, Junaedi Tewas Gantung Diri, Tetangga Sebut Kerap Curhat Ingin Menikah
Jomblo hingga usia 56 tahun, Junaedi tewas gantung diri. Tetangga sebut Junaedi kerap curhat ingin segera berumah tangga tapi tak kunjung dapat pacar.
Junaedi dikenal pendiam, lebih sering mengurung diri di dalam kontrakan sambil menjaga gudang berisi peralatan elektronik.
"Memang dia orangnya pendiam. Kalau enggak kita tegor duluan enggak bakal ngobrol dia," kata Mulyono.
Seringnya, Mulyono yang lebih dulu menyapa Junaedi.
• Isi Surat Pemuda Gantung Diri di Pohon Tinggi Sebut Orang Kampung, Polisi Datangkan Eskavator
Baru setelah itu Junaedi membuka obrolan dengan Mulyono.
"Tapi kalau ngobrol, curhat soal cewek mulu," Mulyono menambahkan.
Ia bisa mengambil kesimpulan, jika Junaedi selama ini selalu mengurung diri dan kesepian karena memang belum berjodoh dengan siapa pun.
"Dia memang kayaknya sudah deperesi. Dia sendiri kalau ngobrol suka cerita, mengeluh belum dapat jodoh," papar dia.

Tempo hari saat Junaedi ditemukan meninggal, keluarganya dari Babelan sempat datang dan mengamini korban depresi belum dapat jodoh.
"Kemarin langsung ada keluarganya ke sini, mayatnya (jasad) juga langsung dibawa pakai ambulans desa ke kampungnya di Babelan," ujar Mulyono.
Dari cerita keluarga, sebelum tinggal mengontrak di Rawalumbu sebagai penjaga gudang elektronik, Junaedi ingin sekali dirukiah.
"Sebelum tinggal di sini sempat minta dirukiyah, katanya biar cepet dapet jodoh," ungkap Mulyono.
Pihak keluarga bukannya tidak membantu mencarikan jodoh agar Junaedi tak lagi jomblo.
Sempat Junaedi menjalin asmara dengan wanita yang disukainya.
• Kopilot Wings Air Tewas Gantung Diri, Sebelumnya Didenda Rp 7 Miliar karena Cuti Nikah Lebihi Jatah
Tapi tidak berjalan mulus dan belum jodohnya sehingga putus.
Beberapa kali keluarga juga kerap mencarikan jodoh untuknya, tapi belum ada yang cocok.