Bocah Dipasung Tewas dalam Kebakaran, Kaki Dirantai Tak Bisa Lari, Kondisinya Memprihatinkan
Cerita Lengkap Bocah Dipasung Tewas dalam Kontrakan Terbakar,Kakinya Sempat Tertinggal Saat Evakuasi
Bocah malang itu dan ayahnya baru pindah ke Gang Sayur Asem sejak tiga bulan lalu, sekitar bulan Agustus.
Sebelumnya mereka diusir dari kontrakan sebelumnya dekat kantor kelurahan Setu, sekira dua kilometer dari kontrakan yang baru.
• Buat Menangis Keluarga Sebelum Masuk Mobil Polisi, Pelaku Teror Sperma Ditangkap
"Yang sebelumnya pindah karena diusir sama warga yang lain," ujarnya.
Rida tidak bisa menyalahkan sang ayah yang memasungnya.
Kalau sang anak dibiarkan tak terikat, ia bisa lari ke mana-mana dan mengganggu lingkungan.
Terlebih Suhin, sang ayah, harus mencari uang untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka berdua.
Sang ayah kerja serabutan yang tidak ada penghasilan tetap.
"Saya sih gimana ya, tidak bisa menyalahkan bapaknya juga kalau memasung ya."
"Bapaknya juga harus kerja," ujarnya.
Sebelumnya ZKA pernah dibawa ke rumah singgah untuk mendapatkan perawatan dari Dinsos.
Kepala Dinsos Tangsel, Wahyunoto Lukman, saat itu mengatakan alasan pemasungan karena orangtuanya secara ekonomi tak mampu menangani ZKA.
Kemiskinan akhirnya membuat orang tuanya tak pikir panjang untuk memasung ZKA agar tidak mengganggu orang lain.
• Tragis Kakek Cabuli Mawar, Tarik Tangan saat Cuci Pakaian, Kepergok Anak Kini Bebas Berkeliaran
"Ini karena ketidakmampuan ekonomi keluarga, kemudian motifnya agar tidak menggangu orang lain," terang Wahyunoto, pada Rabu (13/11/2019).
Namun perawatan Dinsos Tangsel hanya sementara.
Kemudian, ZKA dikembalikan ke kedua orangtuanya, Suhin dan Wagiani.