Kebutuhan Seksual Tak Terpenuhi, Pengungsi Gempa Ambon Minta Dibangunkan Bilik Asmara

Korban Gempa Ambon keluhkan sulitnya bercinta di pengungsian & kebutuhan seksual tak terpenuhi. Sewa penginapan hingga minta dibangunkan bilik asmara.

Editor: Fitriana Andriyani
kompas.com Rahmat Rahman Patty
Pengungsi Gempa Ambon keluhkan sulitnya bercinta dan kebutuhan seksual tak terpenuhi. Sewa penginapan hingga minta dibangunkan bilik asmara. 

Pengungsi lainnya, Arman Buton yang ditemui di lokasi pengungsian di Dusun Waimulung, Kecamatan Salahutu, mengakui, pemenuhan kebutuhan seksual menjadi masalah dirinya selama sebulan terakhir.

Ia kerap mengajak istrinya pergi dari lokasi pengungsian untuk sekadar memenuhi kebutuhan batin.

Bagi Arman yang baru menikah lima bulan lalu itu, kondisi yang dijalani bersama istrinya sangatlah berat di tengah situasi bencana yang terjadi saat ini.

“Ya, mau bagaimana ya, kondisi sudah seperti begini, jadi kita cari tempat yang terbaik saja,” katanya sambil malu-malu.

Gempa Sering Terjadi Hari Kamis & Hoaks Tsunami, Polda Maluku Patroli Laut Buktikan Kondisi Aman

Bilik asrama

Arman berharap pemerintah dapat mencari solusi agar kebutuhan seksual para pengungsi dapat terpenuhi. Baginya, pemerintah sebaiknya membangun "bilik asmara" di lokasi-lokasi pengungsian, sehingga para pengungsi tidak menjadi resah.

“Menurut saya begitu, harus ada tempat khusus yang layak bagi yang sudah berkeluarga di lokasi pengungsian,” ujarnya.

Hal yang sama juga diutarakan oleh pengungsi lainnya, Yuni.

Menurutnya, untuk memenuhi kebutuhan seksual para pengungsi, pemerintah perlu menyediakan tempat yang layak di lokasi-lokasi pengungsian.

Menurut Yuni, dengan membangun bilik asmara bagi para pengungsi di lokasi pengungsian, maka hal itu akan meminimalisasi tingkat stres para pengungsi yang sudah lebih dari sebulan tinggal di tenda-tenda darurat.

Tinjau Pengungsian, Jokowi Janjikan Rp 50 Juta untuk Korban Gempa Ambon yang Rumahnya Rusak Berat

“Pemerintah harus memikirkan hal itu, harus ada tempat yang layak ya untuk urusan itu,” ujarnya.

Sementara pengungsi lain, Naim Lessy, yang ditemui Kompas.com memiliki pandangan berbeda mengenai hal tersebut.

Menurutnya, pembangunan bilik asmara di lokasi pengungsian justru akan menimbulkan kesan yang tidak elok.

Menurut dia, sebaiknya pemerintah lebih cepat menyalurkan bantuan kepada para pengungsi yang rumahnya rusak agar segera dibangun.

Dengan begitu, masyarakat dapat kembali hidup dengan normal dan dapat melakukan aktivitas apa pun dengan bebas.

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved