Catatan JAD, Organisasi Wadah Abu Rara Pelaku yang Tusuk Wiranto, Dibentuk di LP 'Maut' hingga Jatim

Catatan untuk JAD, organisasi Abu Rara yang menjadi pelaku penusukan Wiranto. JAD mulanya diinisiasi oleh Aman Abdurrahman di LP Nusakambangan

Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
Kolase WartaKota/Tribunnews.com/KompasTV
Abu Rara dan Aman Abdurrahman 

Sejak 2017 silam pemerintah AS menempatkan JAD dalam daftar organisasi teror dan melarang semua perusahaan AS berurusan dengan kelompok tersebut.

Parah Selama Selama Setahun Kakak Adik Berhubungan Intim, Terbongkar 5 Bulan Hamil Berubah Sikap

Dalam aksinya JAD berulangkali menggandeng organisasi teror lain, Jamaah Ansharut Tauhid alias JAT yang merupakan kelompok pecahan Jemaah Islamiyah.

JAT yang dibentuk tahun 2008 oleh Abu Bakar Ba'asyir diyakini beranggotakan hingga 2.000 orang.

Namun menyusul penangkapan terhadap Ba'asyir, polisi mengklaim aktivitas JAT banyak berkurang.

Kali ini JAD diyakini menyiapkan rencana besar untuk menggandakan operasinya di Indonesia.

Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu mengklaim JAD telah mendapat perintah dari Afghanistan terkait pemindahan operasi dari Filipina.

"Kalian harus tahu di dalam perintah dari Kabul, mereka akan memindahkan Marawi ke sini," ujarnya seperti dilansir Kompas.

Diinisiasi Aman Abdurrahman dari Dalam Lapas

PLEDOI PELAKU TEROR - Terdakwa kasus teror bom Thamrin Aman Abdurrahman usai menjalani sidang dengan agenda pembacaan pledoi di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Jumat (25/5). Aman Abdurrahman alias Oman Rochman didakwa sebagai aktor intelektual di balik serangkaian teror di Indonesia, termasuk teror bom Thamrin yang terjadi awal Januari 2016.
PLEDOI PELAKU TEROR - Terdakwa kasus teror bom Thamrin Aman Abdurrahman usai menjalani sidang dengan agenda pembacaan pledoi di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Jumat (25/5). Aman Abdurrahman alias Oman Rochman didakwa sebagai aktor intelektual di balik serangkaian teror di Indonesia, termasuk teror bom Thamrin yang terjadi awal Januari 2016. (WartaKota/Adhy Kelana)

Terpidana mati kasus terorisme Aman Abdurrahman pada 2014 memanggil sejumlah pengikutnya untuk melakukan pertemuan di Lembaga Pemasyarakatan Nusakambangan, Cilacap.

Aman memanggil Abu Musa, Zainal, M Fachri, dan Khaerul Anwar.

Dalam pertemuan itu, Aman disebut menyampaikan beberapa hal terkait telah berdirinya Khilafah Islamiyah di Suriah, serta kewajiban umat Muslim mendukung baiat kepada Abu Bakar Al Bagdadi.

Dalam pertemuan itu, Aman juga menyampaikan perlunya membentuk wadah jemaah yang ada di Indonesia sebagai pendukung Khilafah Islamiyah.

Tujuannya, mewadahi orang-orang yang bersimpati dengan daulah Islamiyah yang ingin bergabung untuk menyamakan manhaz atau pemahaman dengan manhaz daulah Islamiyah.

Aman menunjuk Abu Musa menjadi pemimpin atau dikenal dengan amir jemaah pusat guna membentuk wadah tersebut. Sedangkan Zainal ditunjuk sebagai amir jemaah Jawa Timur.

Abu Musa dan Zainal ditunjuk karena dinilai keduanya memiliki jemaah yang cukup banyak.

Halaman
123
Sumber: Tribun Manado
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

Perang Melawan Tambang Ilegal

 
© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved