Update Gempa Ambon, 475 Kali Gempa Susulan, Korban Jiwa Tambah, Masih Ada Energi Sisa Zona Patahan
Inilah berita tekrini update gempa Ambon, terdapat 475 kali gempa susulan dan masih ada energi sisa zona patahan, korban jiwa tambah
TRIBUNAMBON.COM - Pascagempa 6,8 magnitudo mengguncang Pulau Ambon dan sebagian Pulau Seram, Maluku, Kamis (26/9/2019), hingga Sabtu (28/9/2019) gempa susulan masih terus terjadi.
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika ( BMKG) Stasiun Ambon mencatat hingga Sabtu pukul 10.48 WIT, gempa susulan yang mengguncang Pulau Ambon dan sekitarnya telah mencapai 475 kali.
“Sampai pukul 10.48 WIT siang ini tercatat sudah 475 kali gempa susulan,” kata Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Stasiun Ambon, Andi Azhar Rusdin, kepada Kompas.com, Sabtu.
• Waspada Kebakaran Lahan, Ini Prakiraan Cuaca Ambon dan Sekitarnya Hari Ini Sabtu, 28 September 2019
Dia mengatakan, dari ratusan gempa susulan tersebut, sebanyak 64 kali gempa dirasakan getarannya di Pulau Ambon dan sebagian Pulau Seram, Pulau Banda, dan Pulau Saparua.
Adapun gempa susulan dengan magnitudo paling besar yakni 5,6 dan yang terkecil 1,7.

”Dari 475 kali gempa susulan itu yang dirasakan getarannya itu ada 64 kali,” ujar dia.
Andi menjelaskan, ratusan gempa susulan yang mengguncang Pulau Ambon dan sebagian Pulau Seram hingga saat ini merupakan kondisi yang normal terjadi setelah terjadinya gempa dengan skala yang lebih besar.
“Ini kejadian yang normal terjadi setelah gempa utama, itu untuk menstabilkan kembali kondisi patahan yang bergerak,” terang dia.
Menurut Andi, gempa susulan di Maluku masih terus terjadi karena masih ada energi yang tersisa di zona patahan, dan terus dikeluarkan secara perlahan untuk mencapai kestabilan.
“Jadi, energi tersisa itu dikeluarkan secara perlahan sehingga kondisi patahan itu bisa mencapai kestabilan kembali, jadi ini kondisinya normal,” kata dia.
Gempa 6,8 magnitudo sebelumnya mengguncang Pulau Ambon dan Kabupaten Seram Bagian Barat pada Kamis (26/9/2019) pukul 08.46 WIT.
Adapun lokasi gempa berada pada titik koordinat 3.38 Lintang Selatan,128.43 Bujur Timur atau berjarak 40 km Timur Laut Ambon-Maluku dengan kedalaman 10 Km.
Akibat gempa tersebut tercatat 24 orang meninggal dunia dan ratusan lainnya mengalami luka-luka.
Selain itu, gempa tersebut juga mengakibatkan kerusakan rumah-rumah warga, sekolah, rumah ibadah, perkantoran dan fasilitas publik lainnya.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Maluku di Guncang 475 Kali Gempa Bumi Susulan, Ini Penjelasan BMKG"
Penulis : Kontributor Ambon, Rahmat Rahman Patty
2 Anggota Polair Loncat Terjun ke Laut
Gempa Ambon terjadi pada Kamis (26/9/2019) pagi hari ini.
Seperti diinformasikan BMKG, gempa berkekuatan magnitude 6.8 mengguncang wilayah Maluku pukul 06.46 WIB atau 08.46 WIT.
Akibat guncangan gempa, dikabarkan dua anggota polisi air (Polair) Polda Maluku terjun ke laut.
• 23 Tewas, Ribuan Mengungsi, Jokowi Sampaikan Duka Cita dan Minta Korban Gempa Ambon Segera Ditangani
Demikian disampaikan oleh Kabid Humas Polda Maluku Kombes Pol Mohamad Roem Ohoirat, melalui sambungan telefon.
Roem mengatakan, Kerusakan terjadi di beberapa wilayah di Ambon dan sekitarnya.
Seperti halnya gedung-gedung pemerintahan, perkantoran, sampai pos penjagaan Polair Polda Maluku di Desa Tulehu.
"Pos Polair yang ada di Desa Tulehu itu kebetulan ada di atas air, ketika terjadi gempa tiang-tiang bangunan tak kuat menahan gempa, lalu ambruk," paparnya.
"Dua anggota polisi yang berada di pos penjagaan menjadi korban saat gempa, tapi bisa menyelamatkan diri dengan loncat terjun ke laut," imbuh dia.
Kata dia, dua anggota Polair selamat.
Sementara itu, terkait kronologi gempa Ambon, Roem menuturkan, saat gempa terjadi warga tengah beraktivitas.
"Waktu gempa terjadi jam 08.46 WIT kan pas kerja, jadi karyawan berhamburan keluar gedung menyelamatkan diri," ucap dia.
Gempa pagi tadi membuat panik warga Ambon dan sekitarnya.
Setelah gempa terjadi, tak lama lalu warga mengevakuasi diri dengan mencari tempat tinggi.
Mereka mengungsi di masjid-masjid, gereja-gereja, dan bangunan lainnya di pegunungan.
Namun sebagian hingga siang hari ini telah kembali ke rumah masing-masing.
Roem, mewakili Polda Maluku menghimbau agar warga tetap tenang dan tak panik.
Gempa susulan yang terjadi menurutnya semakin menurun tingkat guncangannya.
"Kami imbau warga jangan panik, seperti yang diumumkan oleh BMKG bahwa gempa tak berpotensi tsunami," jelasnya perwira polisi berpangkat melati tiga.