Terkini Rusuh di Papua: Pihak Luar Penyebab, Panglima TNI dan Kapolri Datang Perkuat Papua?
Berita terkini rusuh di Papua: pihak luar penyebab hingga Panglima TNI dan Kapolri perkuat Papua sampai 10 hari
Penulis: Facundo Chrysnha Pradipha | Editor: Fitriana Andriyani
Selain itu, Tito juga menegaskan akan berangkat ke Papua langsung untuk memastikan keamanan di lokasi. Tak sendiri, ia akan didampingi oleh Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto.
• Siswa SMP Tewas di Halaman Rumah, Sang Ayah Ditetapkan sebagai Tersangka, Sempat Tutupi Kasus
• Bikin Penasaran Lokasi Cerita KKN di Desa Penari, Petunjuk di Bondowoso, Desa W Alas D?
• TERKINI Viral Video Mesum di Banjarmasin, Pemeran Ternyata Selebgram, Ini Tanggapan Pihak Kampus
Menurut mantan Kapolda Papua dan Metro Jaya itu, dirinya akan berada disana seminggu lamanya atau hingga situasi benar-benar aman.
"Kita akan berangkat ke sana untuk jaga keamanan. Saya akan paling tidak, mungkin 4-5 hari atau seminggu akan ada di situ (Papua) sampai situasi benar-benar aman," ucapnya.
Jenderal bintang empat itu pun kembali menegaskan jika situasi panas tak kunjung reda, pihaknya siap menambah pasukan untuk mengamankan dan melakukan penegakan hukum.
"Kalau tidak (aman) atau kurang, saya akan menambahkan pasukan dan kalau ada yang melakukan kerusuhan kita akan tegakkan hukum pada mereka," ucapnya.
Masyarakat Papua Enjoy
Mabes Polri mengungkap banyaknya masyarakat Papua yang sebenarnya menginginkan kedamaian dan merasa enjoy dengan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Kadiv Humas Polri Irjen Pol Mohammad Iqbal mengatakan justru pihak asing terlihat dan mencoba memanas-manasi masyarakat di Papua.
"Narasinya ada pihak luar yang mencoba untuk memanas manasi, dan ada agenda setting lah. Padahal lebih banyak masyarakat Papua, masyarakat kita yang sangat damai dan sangat enjoy dengan Negara Kesatuan Republik Indonesia," ujar Iqbal, di Mabes Polri, Jl Trunojoyo, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Senin (2/9/2019).
"Coba hitung saja, berapa kabupaten sih yang rusuh. Kabupaten kota lainnya masih sangat NKRI," imbuhnya.
Di sisi lain, ketika ditanya perihal dugaan adanya keterlibatan pihak asing yang diperkirakan mendukung gerakan separatis Papua, Iqbal menyebut pihaknya masih melakukan pendalaman.

Mantan Wakapolda Jawa Timur itu juga meminta maaf kepada awak media lantaran tak bisa menyebut nama negara yang diduga terlibat dalam masalah Papua.
Untuk saat ini, kata dia, kepolisian bersama Kementerian Luar Negeri, Badan Intelijen Negara (BIN), dan seluruh stakeholder terkait tengah mendalami pihak asing tersebut.
"Kita sedang dalami itu (keterlibatan pihak asing diduga mendukung Organisasi Papua Merdeka). Maaf, karena di forum ini nggak mungkin juga kita sebut ke luar itu (negara mana) a, b, c," tandasnya.
(TribunAmbon.com/Chrysnha)