3 Cendekiawan Asal Sulsel Masih Bertahan 40 Besar Seleksi Capim KPK, Ini Profilnya
Berita terkini seleksi capim KPK, 3 orang asal Sulsel masih bertahan 40 besar, ini profilnya
Penulis: Facundo Chrysnha Pradipha | Editor: Fitriana Andriyani
Laode M Syarif menyelesaikan pendidikan sebagai sarjana hukum pada Fakultas Hukum Universitas Hasanuddin.
Setelah itu, ia melanjutkan program Master of Laws di Faculty of Law, Queensland University of Technology, Brisbane.
Laode M Syarif Kemudian, ia melanjutkan studinya di Sydney University, School of Law dalam bidang hukum lingkungan internasional.
Sebelum menjadi Pimpinan KPK, Laode aktif menjalani profesinya sebagai dosen di Fakultas Hukum Universitas Hasanuddin.
• Calon Pengantin Gantung Diri 2 Hari Sebelum Pernikahan, Keluarga Temukan Kejanggalan
• Vanessa Angel Blak-blakan Beberkan Sumber Penghasilan Pasca Tahanan pada Hotman Paris
2. Dr Aidir Amin Daud SH MH
Selanjutnya adalah Aidir Amin Daud.
Dikutip dari Tribun Timur, Aidir, yang 10 berkarier di Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) RI setelah menjadi Ketua KPU Sulsel, kini kembali menjadi dosen di Unhas.
"Saya sudah kembali jadi dosen, Bos," ujar Aidir, Minggu (6/1/2019).
Aidir menjabat Inspektur Jenderal (Irjen) Kemenkumham hingga akhir Desember 2018.
"Status saya yang tadinya pejabat struktural Kemenkumham sudah dikembalikan sebagai dosen, fungsional, Fakultas Hukum Unhas dengan SK Kemenristek RI," jelas Aidir.
Tetapi Aidir masih tetap harus membagi pikiran dan tenaga di luar Unhas lagi.
Apalagi pada 22 Desember 2018, Menteri BUMN Rini M Soemarno mengangkat Aidir menjadi Komisaris Independen PT Asuransi Jiwa Taspen Persero, Asuransi Life.
Aidir diangkat menjadi Komisaris PT Asuransi Jiwa Taspen bersama Adnan Pandu Praja.
Sebelum menjadi Irjen Kemenkumham, Aidir menjabat Pria Dirjen Administrasi Hukum Umum (AHU) di kementerian ini.
Aidir adalah anak pejuang asal Sulawesi Barat (Sulbar) Amin Daud yang dilahirkan di Makassar, 20 November 1958.