Tolak Ajakan Hubungan Badan, Seorang Istri Dibunuh Suami, Ini Pengakuan Pelaku dan Kesaksian Warga

Seorang pria di Kramat Jati, Jakarta Timur tega membunuh istrinya karena ajakannya untuk berhubungan badan ditolak.

Editor: Fitriana Andriyani
DEAN PAHREVI/KOMPAS.com
Seorang pria di Kramat Jati, Jakarta Timur tega membunuh istrinya karena ajakannya untuk berhubungan badan ditolak. 

Sebelumnya, Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Timur AKBP Hery Purnomo mengatakan dugaan Jumharyono nekat mengabisi Khoriah karena menolak permintaan hubungan badan.

Hery menyebut keterangan awal tiga saksi yang diperiksa penyidik Unit Reskrim Polsek Kramat Jati membenarkan dugaan pelaku mengidap kelainan seksual.

"Kami dapatkan keterangan bahwa yang bersangkutan mengalami kelainan seks, hypersex. Kemungkinan yang bersangkutan memaksa istrinya untuk melakukan hubungan suami istri, tapi karena ditolak kemudian melakukan perbuatan itu," jelas Hery.

Ramalan Zodiak Hari Ini Rabu 7 Agustus 2019, Libra Mempercantik Diri, Semua Mata Tertuju pada Aries

Sang anak selamatkan diri dari kobaran api

RY (5), anak Khoriah yang mengalami luka bakar hingga 80 persen akibat api yang disulut ayah angkatnya, Jumharyono (43) pada Selasa (6/8/2019) sekira pukul 02.00 WIB tadi sempat berteriak minta tolong.

Rohayah (44), tetangga depan kontrakan Jumharyono mengatakan sempat mendengar permintaan tolong RY dari kontrakan tak lama kedua orang tuanya bertengkar sekira pukul 01.00 WIB.

"RY sempat teriak minta tolong, sebelum RY teriak ibunya teriak minta tolong juga. Mereka memang sering bertengkar, jadi pas awal berantem jam 1 warga masih diam saja," kata Rohayah di Kramat Jati, Jakarta Timur, Selasa (6/8/2019).

Kediaman Jumharyono di Kramat Jati, Jakarta Timur, Selasa (6/8/2019)
Kediaman Jumharyono di Kramat Jati, Jakarta Timur, Selasa (6/8/2019) (Istimewa)

Namun saat warga mendapati api berkobar dalam kontrakan sekira pukul 02.30 WIB, warga sudah tak lagi mendengar teriakan minta tolong.

Rohayah menuturkan warga bergegas melapor kepada Ketua RT dan langsung bersama-sama mendobrak pintu rumah kontrakan Jumharyono.

"Pas mau dobrak kontrakan pelaku keluar, lompat dari jendela. Di dalam rumah kontrakan yang pertama warga lihat jasad istrinya, sudah berdarah-darah jasadnya. Paling parah kondisi mukanya," ujarnya.

Kala itu, warga bergegas memadamkan api dalam kontrakan yang sudah melahap kasur dan tembok depan rumah kontrakan Jumharyono.

Hingga api berhasil dipadamkan, Rohayah menyebut warga mengira RY sudah dalam keadaan tewas akibat luka bakar yang menurut polisi mencapai 46 persen.

"Kita mengira RY sudah meninggal, baru tahu RY masih hidup karena dia tiba-tiba dia bangun dan lari keluar kontrakan. Jadi enggak lama api padam RY lari keluar kontrakan," tuturnya.

Prakiraan Cuaca Ambon dan Sekitarnya Hari Ini Rabu 7 Agustus 2019, Masohi & Piru Hujan Siang Hari

Kaopsnal Yandokpol RS Polri Kombes Pol Edy Purnomo mengatakan RY harus mendapat penanganan intensif di ruang ICU RS Polri.

"Dirawat di ICU dengan luka bakar 46 persen, masih dalam perawatan intensif di ICU. Rabu pagi ini kita evaluasi untuk tindakan lebih lanjut," kata Edy di RS Polri Kramat Jati, Selasa (6/8/2019).

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

Menyelamatkan Bayi Baru Lahir

 
© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved