Tolak Ajakan Hubungan Badan, Seorang Istri Dibunuh Suami, Ini Pengakuan Pelaku dan Kesaksian Warga

Seorang pria di Kramat Jati, Jakarta Timur tega membunuh istrinya karena ajakannya untuk berhubungan badan ditolak.

Editor: Fitriana Andriyani
DEAN PAHREVI/KOMPAS.com
Seorang pria di Kramat Jati, Jakarta Timur tega membunuh istrinya karena ajakannya untuk berhubungan badan ditolak. 

"Tersangka sudah diamankan di Mapolsek Kramat Jati, untuk motif masih kami dalami," tuturnya.

Jumharyono membunuh Khoriah dengan cara memukul bagian wajah istrinya menggunakan batu, lalu menusukkan gunting ke beberapa bagian tubuh korban.

Download Lagu Ambon MP3 Vicky Salamor - Rayuan dalam Khayalan dengan Lirik dan Video Klip!

Kesaksian tetangga

Jhon Dayat (47), warga RT 10/RW 05 Kelurahan Dukuh membenarkan dugaan Jumharyono (43) seorang hypersex.

Tampak depan kontrakan Jumharyono di Kramat Jati, Jakarta Timur, Selasa (6/8/2019).
Tampak depan kontrakan Jumharyono di Kramat Jati, Jakarta Timur, Selasa (6/8/2019). (TRIBUNJAKARTA.COM/BIMA PUTRA)

Sekitar dua tahun tinggal berhadap-hadapan dengan kontrakan pelaku, nyaris setiap malam pasangan suami istri (Pasutri) itu bertengkar karena perkara hubungan badan.

"Namanya tetangga kan kita tahu cara melayani suami, setiap harinya tahu. Cek-coknya setiap malam, jam 11, jam 12. Kalau yang jelas teriaknya sering seperti itu (hubungan badan)," kata John di Kramat Jati, Jakarta Timur, Selasa (6/8/2019).

Merujuk pertengkaran yang didengarnya, Khoriah kerap menolak melayani nafsu suaminya karena lelah sejak pagi berdagang makanan ringan.

Sementara Jumharyono yang berprofesi sebagai kuli panggul di kios Semangka Pasar Induk ngotot istrinya harus melayani nafsunya.

"Otomatis istrinya capek, suruh melayani enggak bisa. Kecapean setiap hari, tahunya hypersex di situ. Setiap teriak pasti masalah itu," ujarnya.

Kepada penyidik Unit Reskrim Polsek Kramat Jati pun Jhon menyampaikan dugaan bahwa Jumharyono mengidap hypersex.

 Gempa Hari Ini: BMKG Maluku Catat 4 Gempa Terjadi Sejak Rabu Dini Hari, Tak Berpotensi Tsunami

Bersama dua warga RT 10 lainnya, Jhon memberi keterangan tentang keseharian pelaku dan baru kembali ke rumahnya sekira pukul 10.30 WIB.

"Faktornya karena hypersex kayaknya, lakinya itu. Jadi istrinya kecapean jualan, lakinya minta dilayani terus, entah kalau karena ekonomi," tuturnya.

Rohayah (44), tetangga Jumharyono membenarkan pertengkaran selalu berlangsung selepas pukul 22.00 WIB atau setelah Khoriah menutup usaha makanan ringannya.

Sejak awal mengontrak Khoriah menjajakan makanan ringan, di antaranya seblak, otak-otak, dan kebutuhan sehari-hari lainnya depan kontrakan.

"Memang warungnya itu selalu ramai pembeli, banyak anak-anak yang beli jajanan. Mungkin karena capek dagang jadi pas suaminya pulang kerja berantem mulu," kata Rohayah.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

Menyelamatkan Bayi Baru Lahir

 
© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved