Selain Bahas Gempa 8,8 SR & Tsunami di Selatan Jawa, BMKG Luruskan Soal Potensi Gempa di Halmahera

Bahas gempa 8,8 SR & tsunami di selatan Jawa, BMKG luruskan soal potensi gempa di Halmahera

Penulis: Facundo Chrysnha Pradipha | Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
Pinterest
Ilustrasi tsunami. (Pinterest) 

Bahas gempa 8,8 SR & tsunami di selatan Jawa, BMKG luruskan soal potensi gempa di Halmahera

TRIBUNNEWS.COM - Badan Meterologi, Klimatologi, Geofisika (BMKG) meluruskan potensi terjadinya gempa di Halmahera.

Penjelasan BMKG untuk merespon pertanyaan warganet mengenai akan terjadinya gempa di Halmahera.

Sebelumnya, BMKG juga memberikan penjelasan mengenai narasi yang santer beredar soal gempa dan tsunami di selatan Jawa.

Terjadi Gempa Lagi, Gempa di Halmahera dan Gorontalo, Pusat di Dasar Laut

BMKG melalui akun resmi Twitternya @infoBMKG menjawab pertanyaan warganet soal gempa.

Penelusuran TribunAmbon.com, ada dua pertanyaan warganet yang mendapat respon BMKG.

Pertama soal prediksi gempa dan tsunami di selatan Jawa.

Kedua mengenai gempa yang akan mengguncang Halmahera pada 20-21 Juli 2019.

Gempa dan tsunami di selatan Jawa

TribunMedan mengutip dari laman Antaranews, Pakar Tsunami dari Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), Widjo Kongko memprakirakan gempa megathrust berpotensi terjadi di selatan Pulau Jawa.

Gempa yang berpotensi terjadi sebesar 8,5 hingga 8,8 SR diprediksi menimbulkan gelombang tsunami dengan ketinggian 20 meter di sepanjang pantai tersebut.

Dampak gelombang gempa tsunami berpotensi mengenai selatan Jawa khususnya selatan DIY cukup panjang yaitu Cilacap hingga Jawa Timur.

Gelombang tsunami tersebut memiliki potensi ketinggian 20 meter dengan jarak rendaman sekitar tiga hingga empat kilometer.

Ilustrasi tsunami. Lima tsunami terdahsyat yang pernah ada sepanjang masa.
Ilustrasi tsunami. (Pinterest)

Prediksi gelombang tsunami diakibatkan oleh adanya segmen-segmen megathrust di sepanjang selatan Jawa.

“Ada segmen-segmen megathrust di sepanjang selatan Jawa hingga ke Sumba di sisi timur dan di selatan Selat Sunda."

"Akibatnya, ada potensi gempa megathrust dengan magnitudo 8,5 hingga 8,8,” terang Widjo Kongko di Yogyakarta, Rabu (17/7/2019).

Widjo juga mengungkap gelombang tsunami akan tiba dalam waktu 30 menit usai terjadi gempa besar.

“Jika Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) membutuhkan waktu lima menit sejak gempa untuk menyampaikan peringatan dini, maka masyarakat hanya memiliki waktu sekitar 25 menit untuk melakukan evakuasi atau tindakan antisipasi lain,” katanya.

Humas BMKG memberikan jawaban di akun twitternya, @infoHumasBMKG,  soal kabar tersebut, Jumat (19/7/2019).

Halaman
123
Sumber: Tribun Ambon
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved