Asyiknya Bukit Tatanggo! Tempat Hits Anak Muda Namlea untuk Lari, Healing, Selfie dan Camping.

Laporan Jurnalis TribunAmbon.com Ummi Dalila Temarwut

NAMLEA,TRIBUNAMBON.COM -Bukit Tatanggo yang terletak di Kota Namlea, Kabupaten Buru, kini menjadi salah satu destinasi wisata alam yang digemari masyarakat, terutama kalangan anak muda.

Dari puncak bukit ini, pengunjung dapat menikmati panorama alam perbukitan serta pemandangan Kota Namlea dari kejauhan.

Suasana sejuk dan tenang menjadikan Bukit Tatanggo tempat yang cocok untuk berolahraga, bersantai, maupun berswafoto.

Baca juga: Qudus Tehuayo Kritik Komisi III DPRD Malteng Terkait Pembahasan RPJMD Sepihak

Baca juga: Abdullah Kelilauw Pimpin DPD NasDem SBT, Siap Bangun Mesin Politik dari Akar Rumput

Bukit ini berjarak sekitar 200 kilometer dari pusat Kota Namlea.

Hingga kini, pengunjung belum dikenakan biaya masuk alias masih gratis. Meski demikian, fasilitas di kawasan wisata ini terbilang masih terbatas.

Ketika TribunAmbon.com berkunjung pada Senin (10/11/2025) sekitar pukul 16.00 WIT, terlihat bahwa Bukit Tatanggo merupakan wisata buatan dengan tangga yang dibangun khusus untuk memudahkan pengunjung menuju puncak.

Di beberapa titik tampak pula bekas kemah para anak muda yang biasa bermalam di area tersebut.

Salah satu pengunjung, Ruslan Husen, mengaku Bukit Tatanggo sudah menjadi lokasi favoritnya untuk berolahraga.

“Setiap sore saya selalu lari di sini karena tempatnya hening dan dekat dari kota juga,” ujarnya.

“Pemandangannya juga bagus dan masih alami. Apalagi kalau hari libur, pengunjung bisa ramai sekali,” tambahnya.

Diketahui, wisata Bukit Tatanggo dibangun oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Buru dan mulai beroperasi sejak tahun 2021.

Kawasan wisata ini memiliki luas sekitar 3.000 meter persegi dengan area parkir seluas 1.444 meter persegi.

Dengan keindahan alam yang masih asri serta akses yang mudah dijangkau, Bukit Tatanggo berpotensi menjadi ikon wisata alam baru di Kota Namlea apabila dikelola dan dikembangkan secara optimal oleh pemerintah daerah. (*)