Malra Hari Ini

7 Bulan Operasional, Dapur Makan Bergizi Gratis di Malra Nihil Pelatihan Penjamah Makanan

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

DAPUR MBG BGN : Potret dapur MBG BGN di Wearlilir, Maluku Tenggara, Senin (25/8/2025).

Laporan Wartawan TribunAmbon.com, Megarivera Renyaan

LANGGUR, TRIBUNAMBON.COM - Sejumlah permasalahan mulai muncul dari program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang diusung Pemerintahan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming.

Kali ini, permasalahan justru datang dari Dapur MBG, Badan Gizi Nasional (BGN) yang berlokasi di Ohoi (Desa) Wearlilir, Kabupaten Maluku Tenggara (Malra), Provinsi Maluku.

Menurut selentingan yang beredar hingga kini dapur MBG dari BGN tersebut, belum menggelar pelatihan terhadap penjamah makanan di Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) atau petugas dapur umum.

Bahkan hingga kini dapur MBG dari BGN sama sekali belum menjalin koordinasi dengan Pemkab Malra, terutama Dinas Kesehatan sebagai leading sektor.

Ironisnya, dapur ini telah beroperasi sejak 7 bulan lalu tepatnya di 17 Februari 2025, tanpa ada pelatihan dan pemeriksaan kesehatan bagi SPPG yang menjamin, keamanan makanan bagi ribuan penerima manfaat.

Baca juga: Cara Cepat Konversi YouTube ke MP3 dengan Ytmp3 Tanpa Ribet

Baca juga: Kabur ke Weda, Buronan Persetubuhan Anak di KKT Resmi Jalani 13 Tahun Penjara 

Saat dikonfirmasi TribunAmbon.com, Koordinator Wilayah Dapur MBG, Mohtar Lonthor, saat dikonfirmasi melalui pesan singkat WhatsApp, Selasa (26/8/2025) mengaku belum mengetahui.

"Untuk pertanyaan ini belum ada jawabannya, karena saya korwil baru untuk Malra. Akan kami koordinasikan lebih dahulu," ungkapnya.

Namun kenyataan berbeda justru ditemui TribunAmbon.com saat mengunjungi langsung dapur MBG BGN di Wearlilir, Senin (25/8/2025) Kepala SPPG BGN Mailuhu, mengakui belum ada pelatihan maupun pemeriksaan kesehatan bagi SPPG. 

Lagi-lagi dirinya juga baru ditugaskan sekira dua minggu lalu.

"Untuk pelatihan penjamah makanan kita belum ada, namun kita bekerja sesuai Standar Operasional (SOP) yang berlaku," ujarnya. 

Menurutnya, namun dari dapur MBG menjamin bahwa apa disajikan sudah sesuai standar BGN, disini juga sudah tersedia ahli gizi.

"Sementara pelatihan penjamah makanan itu belum ada, karena by step setelah melakukan tes kesehatan penjamah makanan baru dilakukan pelatihan penjamah makanan," ungkapnya.

Untuk diketahui, penerima manfaat MBG sendiri ada 3.943 yang terdiri 24 sekolah dengan rincian, PAUD : 2, TK : 1, SD : 8, SMP : 3, SMA : 4, SLB : 1, POSYANDU : 5. (*)

Berita Terkini