Laporan Jurnalis TribunAmbon.com, Silmi Sirati Suailo
MASOHI,TRIBUNAMBON.COM - Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH), Hengky Tomasoa mengimbau warga Kota Masohi agar tidak membuang sampah tebangan pohon di Tempat Pembuangan Sementara (TPS).
"Jadi sekali lagi kami minta agar tidak buang sampah tebangan di TPS. Daripada masyarakat buang dengan mobil sewa bayarannya mahal, lebih baik hubungi pihak DLH cukup bayar Rp 35 ribu," ujar Tomasoa, Sabtu (10/5/2025).
Imbauan itu menyusul kasus yang ditemui pekerja lepas saat mengangkut sampah rumah tangga di beberapa TPS yang tersebar di Kota Masohi.
Fungsi sebenarnya TPS ialah untuk penampungan sampah rumah tangga.
"Kalaupun ada pohon yang ditebang langsung informasikan ke DLH nanti kita yang pergi angkut. Teman-teman lapangan tenaga lepas ini hanya mengangkut sampah rumah tangga," ungkapnya.
Baca juga: Pekan Pertama di Bulan Mei, Harga Bawang Turun di Pasar Binaiya Masohi
Baca juga: Sambangi Masohi, Pemkab Malra Tertarik Dapat Suplai Beras Lokal dari Malteng
Ia menjelaskan, proses pelayanan persampahan seperti di kawasan Letwaru pelayanannya dua hari sekali, sama halnya dengan daerah Waipo lantaran pelayanan sampai di instansi Kepolisian Brimob.
"Namun lorong kecil tidak bisa masuk karena armada kecil kurang. Memang lebih baiknya ada kontainer untuk ditempatkan di depan lorong. Agar setelah penuh bisa ditarik oleh mobil," urai Tomasoa.
Kalau pelayanan dengan mobil itu dijamin Masohi pasti bersih.
"Rata-rata masyarakat di bagian puncak Kota Masohi tidak bayar retribusi. Jadi mereka buang sampah di TPS lain. Tapi kita tetap melakukan pembersihan," pungkas dia. (*)