Unpatti Ambon

Jalin Kerjasama, Unpatti Teken Nota Kesepahaman dengan Sinode GPM dan Muhammadiyah Maluku

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Penandatangan Nota Kesepahaman atau MoU oleh Prof. Dr. Fredy Leiwakabessy selaku Rektor Universitas Pattimura, Pendeta Elifas Tomix Maspaitella dan Dr. H. M. Taib Hunsouw selaku Ketua Wilayah Muhammadiyah Maluku, berlangsung di Ruang Pertemuan Lantai 3 Gedung Laboratoium Terpadu Pendukung Blok Masela, Rabu (3/7/2024).

TRIBUNAMBON.COM -- Universitas Pattimura menjalin kerjasama dengan Majelis Pekerja Harian Sinode Gereja Protestan Maluku (MPH GPM) dan Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Maluku.

Penandatangan Nota Kesepahaman atau Memorandum of Understanding (MoU) berlangsung di Ruang Pertemuan Lantai 3 Gedung Laboratoium Terpadu Pendukung Blok Masela, Rabu (3/7/2024).

Mou ini ditandatangani langsung oleh Prof. Dr. Fredy Leiwakabessy selaku Rektor Universitas Pattimura, Pendeta Elifas Tomix Maspaitella dan Pendeta Sacharias Izak Sapulette selaku MPH Sinode GPM dan Dr. H. M. Taib Hunsouw selaku Ketua Wilayah Muhammadiyah Maluku.

Tujuannya adalah untuk Penyelenggaraan Tridharma Perguruan Tinggi dan Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka sesuai dengan fungsi dan kewenangan masing-masing.

Baca juga: LPSK Ngamppus: Ngobrol Asyik Bersama Mahasiswa Unpatti, Bahas Praktik Perlindungan Saksi

Baca juga: Membanggakan! Atlet Kempo Unpatti Sabet 5 Medali Kejurnas Rektor Unhas di Makassar

Dalam sambutannya Rektor Universitas Pattimura, Prof. Dr. Fredy Leiwakabessy mengatakan Pemerintah Provinsi Maluku telah melakukan kolaborasi dengan Universitas Pattimura untuk membangun beberapa sarana pendukung pembelajaran di lingkungan Universitas Pattimura.

Salah satunya adalah Laboratorium Terpadu Pendukung Blok Masela.

Fungsinya adalah untuk mendukung fasilitas pembelajaran dan juga penelitian serta pengabdian kepada masyarakat dalam bidang Tridharma Perguruan Tinggi, tetapi juga untuk membantu meningkatkan kualitas sumberdaya manusia yang ada di perguruan tinggi.

“Kerjasama yang dilakukan saat ini merupakan sebuah payung, karena proses penilaian terhadap pendukung akreditasi sekolah maupun perguruan tinggi yaitu kita harus didukung oleh bukti/dokumen resmi penandatanganan kerjasama MoU di tingkat universitas, maupun PKS di tingkat fakultas/unit/lembaga terkait di perguruan tinggi,” ujar Leiwakabessy.

Ia berharap agar kedepannya MoU maupun PKS yang dilakukan bukan hanya sebatas penandatanganan dokumen saja, tetapi juga bagaimana dapat diimplementasikan dan memnabgun kolaborasi secara bersama.

Ketua Sinode Gereja Protestan Maluku, Pdt. Elifas Tomix Maspaitela, mengatakan sangat bersyukur dengan adanya kolaborasi ini dapat mempersiapkan sumberdaya – sumberdaya yang dimiliki untuk perubahan – perubahan besar di Provinsi Maluku kedepannya.

“Kami merasakan kontribusi besar Unpatti selama ini bagi daerah dan bagi sumber daya manusia sehingga sistem sumber yang besar ini harus menjadi tempat untuk kita berbaur serta hal ini adalah sebuah langkah yang tepat dalam rangka kemajuan daerah kedepan,” ungkap Ketua Sinode.

Lanjut dikatakanya, kolaborasi ini adalah salah satu cara untuk memantapkan prospek masa depan daerah.

Sebab jika apa yang dicita – citakan berhasil maka sumber daya Maluku sendirilah yang akan merajai seluruh proses perubahan serta seluruh proses pengelolaan sumberdaya alam yang dimiliki akan dikelola oleh anak – anak Maluku sendiri.

Pdt. Elifas T. Maspaitela berharap agar MOU serta kerja sama yang telah di laksanakan hari ini kedepanya dapat terimplementasikan dengan baik bagi kemajuan daerah kita kedepannya.

“Kami telah membaca Nota Kesepahaman dan Insya Allah kami menyetujui dan siap berkerja sama, semoga MOU dan Perjanjian Kerjasama ini tidak sekedar diatas kertas namun dapat kita implemanetasikan secara bersama”, ungkap Ketua Muhammadiyah Wilyah Maluku Dr. H. M. Taib Hunsouw, dalam kesempatan yang sama.

Halaman
12

Berita Terkini