Mengakhiri sambutannya, Rektor Intiyas mengundang kolaborasi dari berbagai pihak, baik pemerintah, swasta, hingga dunia usaha dan industri, untuk bersinergi dengan UKSW.
Kepala Badan Riset dan Inovasi Daerah (BRIDA), Drs Mohammad Arief Irwanto, MSi, yang hadir mewakili Penjabat Gubernur Jawa Tengah mengucapkan selamat kepada ketiga profesor yang baru dikukuhkan.
“Hal ini menunjukkan komitmen UKSW dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan pengabdian masyarakat.
Saya berharap, Guru Besar dapat menjadi panutan dalam dunia akademik, pelopor dan mentor riset, serta pemimpin untuk mencetak lebih banyak ilmuwan dan generasi muda unggul,” ungkapnya.
Dengan bertambahnya jumlah guru besar, UKSW diharapkan mampu menghadapi transformasi pendidikan, mengembangkan inovasi, dan tetap relevan di era pendidikan yang terus berkembang.
“Kampus juga harus menjadi tempat menyemai nasionalisme, mengawal konstitusi, dan membangun idealisme yang konstruktif untuk mempersiapkan SDM yang unggul dan siap terjun di dunia kerja,” kata dia.
Dalam momen tersebut, ketiga Guru Besar memaparkan disertasi masing-masing.
Prof Agus Sugiarto memaparkan disertasinya berjudul "Eco-Office: Tumbuhkembangkan Perilaku Kreatif Ramah Lingkungan di Kantor" menyoroti pentingnya perilaku ramah lingkungan dalam lingkungan kerja untuk menciptakan kantor yang berkelanjutan dan efisien.
Sedangkan Prof Lieli Suharti memaparkan disertasinya yang berjudul "Model Holistik Pengembangan Sumber Daya Manusia Seutuhnya Berbasiskan Inti Kemanusiaan Menuju SDM Berkelanjutan."
Dia mengusulkan pendekatan holistik dalam pengembangan sumber daya manusia yang tidak hanya berfokus pada aspek profesional, tetapi juga pada nilai-nilai kemanusiaan yang mendasar.
Sementara itu, judul karya ilmiah "Peran Artificial Intelligence Dalam Pengembangan Model Volatilitas Pasar Keuangan" dipaparkan Prof Didit Budi Nugroho.
Dia mengeksplorasi bagaimana kecerdasan buatan dapat digunakan untuk memahami dan memprediksi volatilitas di pasar keuangan, memberikan kontribusi signifikan dalam bidang statistik dan keuangan. (*)