Keuntungan yang didapat juga terhitung lumayan dari parang, pisau dan produk alat pertukangan lainnya: bisa mencapai Rp 6 juta per bulan.
"Pisau dijual berdasarkan ukuran kalau pendek dari Rp. 75 ribu, yang panjang Rp. 150 atau Rp. 200 ribu itu besi sendiri milik konsumen," ujarnya.
"Alhamdulillah dengan hasil ini bisa membiayai anak hingga kuliah dan lulus strata 1 di FKIP Unpatti Ambon, kini mengabdi di SMA di Ohoitel," ungkapnya.
Kompleks Fidabot sedari dulu memang dikenal penghasil parang dan alat pertukangan, Renwarin adalah salah pandai besi yang masih bertahan hingga kini. (*)