Laporan Wartawan TribunAmbon.com, Zainal Ameth
AMBON, TRIBUNAMBON.COM - Kasus pencurian Sapi di desa Waiperang, kecamatan Lilialy, kabupaten Buru marak terjadi, kerugian diperkirakan mencapai lebih dari 1 miliar.
Hal itu dikonfirmasi peternak sapi, Asrul Busoa kepada wartawan, Jumat (10/5/2024).
Katanya, dalam satu bulan terakhir, tercatat 15 ekor sapi yang dicuri.
"Tahun 2021 kami lapor di Polsek Waplau saja lima ratus juta lebih, tambah tahun ini paling banyak bisa sampai satu miliar lebih," kata Busoa
Dijelaskan, kasus pencurian Sapi di desa Waeperang sudah berulang kali terjadi dengan cara meracuni sapi.
Yakni dengan menaruh racun ke dalam makanan yang dibuang di kawasan sapi dilepasliarkan.
Baca juga: Stok Beras Lokal di Maluku Tengah Aman, Warga Diimbau Tak Perlu Khawatir
Baca juga: Seorang Anak Diamankan Aparat Saat Bawa Bendera RMS di Kawasan Ay Patty
Sapi yang tergeletak di pinggir jalan akibat keracunan kemudian diangkut oleh pelaku menggunakan kendaraan roda empat.
"Sapi Ini duracuni pakai obat, biasanya pelaku memasukan obat kedalam pisang, selanjutnya di buang di pinggir jalan," ungkapnya.
Sementara sapi mati di area yang sulit dijangkau kendaraan, maka dibiarkan mati dan membusuk.
Biasanya sapi yang tak sempat diangkut jika ditemukan warga masih layak konsumsi, maka akan dipotong untuk dijual.
"Bayangkan saja, sapi mati pagi, dalam waktu singkat pembeli datang tawarkan akan dengan harga murah, yang seharusnya 15 juta, ni ditawar 2 juta saja karena sapi sudah mati," tambahnya.
Ia berharap, pemerintah kabupaten Buru menindak kasus pencurian dan dan pembunuhan sapi di desa waeperang.
"Saya harap, pemerintah datang Lia TKP disni dan ditindak lanjuti, agar hal hal seperti ini tidak terjadi, karena 75 persen masyarakat Waeperang adalah peternak sapi," harapnya. (*)