Komunitas

HUT ke-9 Gema Penu Setara: Membangun Masyarakat Pegunungan Seram Utara yang Cerdas

Penulis: Maula Pelu
Editor: Fandi Wattimena
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Gerakan Mahasiswa Pemuda Pegunungan Seram Utara (Gema Penu Setara)

Laporan Wartawan TribunAmbon.com, Maula M Pelu

AMBON, TRIBUNAMBON.COM - Gerakan Mahasiswa Pemuda Pegunungan Seram Utara Atau Gema Penu Setara merayakan hari jadinya dengan sederhana di hutan Wailela, Desa Rumah Tiga, Kota Ambon.

Ulang tahun kesembilan ini digelar 27-28 April 2024 di tengah hutan.

"Hutan adalah simbol kami sebagai masyarakat pegunungan Seram Utara. Di alam ini mengingatkan kita untuk merefleksikan bahwa dari hutan kami bisa hidup dan menjalankan kehidupan sehari-hari," ungkap Ketua Umum, Eston Halamury.

Dijelaskan, bahwa tempat yang sederhana ini bukan menjadi tolak ukur dalam merayakan HUT organisasi, tetapi pikiran dan tindakan yang menjadi tolak ukur kerjanya.

"Percuma kami melakukan acara di tempat yang mewah namun tindakan dan pikiran tak semewah apa yang diharapkan," terang eston.

Dalam Hut ini, Gema Penu Setara juga menegaskan tekad mereka, untuk membangun masyarakat Manusela yang cerdas dan berkompeten lewat program-program yang mereka bangun.

"Dalam capaian 9 tahun ini, untuk internal kami terus mendorong diskusi dan belajar bersama. Untuk kegiatan eksternal, kami melakukan tour ke Negeri-negeri di Pegunungan Seram Utara dengan mendonasikan buku dan mengirimkan relawan mengajar," kata Eston.

Baca juga: Ternyata, Temuan Belatung Nasi Padang RM. Puti Bungsu di Ambon Sudah Kali Kedua

Baca juga: GRATIS! Pemkot Tual Gelar Nobar Indonesia Vs Uzbekistan Nanti Malam

Tambahnya, bahwa program-program ini bertujuan untuk membuktikan bahwa mereka bukanlah masyarakat terbelakang, seperti yang sering ditudingkan oleh pihak luar.

Mereka ingin menunjukkan bahwa masyarakat pegunungan juga bisa cerdas, berkontribusi, dan ikut serta dalam membangun negara.

"Kita sering dibilang masyarakat pegunungan adalah orang-orang terbelakang dan bodoh. Ini menjadi acuan kami untuk membuktikan bahwa kami adalah orang -orang cerdas untuk Negara," kata Eston.

Namun, Eston juga mengungkapkan bahwa terkait pendidikan di Manusela, kurang mendapat respon dari pemerintah.

"Pemerintah masih kurang sekali melihat problem pendidikan yang terjadi di pegunungan Seram Utara," tambahnya.

Gema Penu Setara berharap bahwa perjuangan mereka dalam membangun masyarakat tetap terus bergulir tanpa henti.

"Harapan terbesar kami, adanya kesadaran penuh dari pemerintah dan masyarakat untuk melihat semua realita dan problematika yang terjadi di daerah pegunungan seram utara," harapannya.

Dalam HUT ini, dihadiri oleh Paguyuban Ikatan Anak Cucu Negeri Sabuai (IKATUNSA) dan Komunitas Baileo Literasi (KBL).

Makanan yang disediakan juga hanyalah makanan-makanan lokal seperti, ubi-ubian, Papeda, ikan bakar, dan sayur-sayuran lainnya. (*)

Berita Terkini