TRIBUNAMBON.COM – Para pengendara motor yang kerap naik ke trotoar untuk menghindari kemacetan dinilai tak punya etika.
Pasalnya, trotoar ditujukan bukan untuk pengendara melainkan untuk pejalan kaki.
Namun para pengendara kerap melintas di atas trotoar meskipun melihat ada pejalan kaki. Bahkan ada yang sudah berulang kali melakukan kebiasaan buruk tersebut.
Menurut Head of Safety Riding Promotion Wahana, Agus Sani mengatakan orang yang berkendara di atas trotoar sama saja mengambil hak pejalan kaki, dan termasuk tidak punya etika.
"Mereka tidak punya rasa malu kalau membuat kesalahan di jalan. Jadi dianggapnya hal biasa saja kalau lewat trotoar," kata Agus kepada Kompas.com, Senin (22/1/2024).
Dijelaskannya, ada tiga tipe orang yang sering melintas di trotoar.
Baca juga: Terungkap Sosok 4 Pelaku Pembakaran Saat Iringan Jenazah Lukas Enembe
Baca juga: 50 Persen Jemaah Haji Telah Periksa Kesehatan, setelah Itu Bisa Lanjut Pelunasan Bipih
Yakni, terburu-buru, tidak sabaran dengan kemacetan dan sudah terbiasa lewat di trotoar.
"Ada beberapa kemungkinan orang yang melintas di trotoar. Pertama karena terburu-buru jadi ambil jalan pintas. Kedua mereka tidak sabaran dengan kemacetan dan ketiga karena terbiasa lewat trotoar," tandasnya.
Tapi mau apapun alasannya, pengendara motor yang naik ke trotoar sama saja tidak punya etika berkendara yang baik.
Bisa dibilang sudah tidak malu mengambil yang bukan haknya.
“Soal etika, memang sudah susah buat diperbaiki, karena tergantung pribadi masing-masing. Cuma dengan penegakan hukum yang tegas di tempat biar bisa mencegah motor yang naik ke trotoar terus terjadi,” tandasnya.