Laporan Wartawan TribunAmbon.com, Maula Pelu
AMBON, TRIBUNAMBON.COM – Lopis (Lupis), kudapan yang satu ini tentu tak asing di lidah kita.
Bertekstur lembut dengan rasa manis yang khas menjadikan kuliner nusantara ini kerap jadi andalan tuk sarapan.
Tak terkecuali bagi warga di Negeri Hitu, Kecamatan Leihitu, Maluku Tengah yang juga mengidolakan kudapan berbahan ketan itu.
Bahkan ada penjual Lopis yang sudah melapak selama 30 tahun.
Ialah Nene Ita Pelu, umurnya kini menginjak 74 tahun.
Warungnya berlokasi di komplek Yogim dan buka di sore hari pada pukul 17.00 WIT.
Baca juga: Nasi Kelapa Nene Jo’o Jadi Legend di Negeri Hitu
Baca juga: Inilah Pohon Paling Dilindungi Warga Hitu dan Kodam XVI Pattimura
Lopisnya tentu tak beda dengan penjual lainnya; beras ketan yang direbus menggunakan daun pisang.
Dalam penyajiannya, dipotong kecil, ditaburi kelapa parut dan disirami dengan cairan gula merah.
Lopis dijajakannya Rp 5 ribu per 2 bungkus.
“Campuran air gula dan kelapa akang pas di lidah. Dia pung pulut seng talalu lombo dan seng talalu keras, jadi pas sakali. Mantap pokoknya,” ungkap Farid Tuankota, salah satu pelanggan Ibu Ita.
Rerata dalam sekali produksi menghabiskan 2 kilogram beras ketan atau setara 70 lopis.
Langganan lopis Nene Ita tak hanya warga setempat, namun juga dari sejumlah desa tetangga. (*)