Laporan Kontributor TribunAmbon.com, Rahmat Tutupoho
AMBON, TRIBUNAMBON.COM – Meski baru bergabung ke Partai Amanat Nasional (PAN) Maluku per 28 april 2023, Widya Murad mulai menunjukan sikap arogansinya.
Kali ini berkaitan dengan penunjukan Plt Ketua DPD PAN Kabupaten Kepulauan Aru, nama Kolin Leppuy dipilih lantaran intervensi Widya Pratiwi karena menjaminan 30.000 suara.
“Kolin Leppuy ditunjuk sepihak oleh Widya Pratiwi tanpa melihat AD/ART, etika partai, dan prinsip kolektif kolegial. Ketua DPW pun tak berkutik,” ungkap mantan Sekertaris DPD-PAN Kepulauan Aru, Ali Wamir saat dikonfirmasi TribunAmbon.com melalui telepon, Minggu (17/9/2023).
Ia menerangkan, sebenarnya hasil pleno DPW mengusulkan nama orang lain, namun karena Widya Pratiwi mempunyai relasi kuat di tingkat DPP jadinya begini.
Untuk itu, para pengurus dan keseluruhan kader PAN Kabupaten Kepulauan Aru yang dipersiapkan sebagai Bakal Calon Legislatif (Bacaleg) menyatakan sikap mengundurkan diri.
“Orang lain yang diusulkan. Itupun melalui tuntunan AD/ART, etika partai, dan prinsip kolektif kolegial. Nyatanya nama lain yang ditunjuk karena punya relasi di DPP,” bebernya.
Baca juga: Tunjuk Kolin Leppuy, Ali Wamir: AD/ART Ditabrak Demi Kepentingan Widya Murad Ismail
Lebih parahnya, Ketua DPW selaku pemegang dan pengambil keputusan di tingkat wilayah tidak berkutik dan menyatakan sikapnya.
“Walau aturan ditabrak, Ketua DPW Wahid Laitupa tidak mampu berkutik,” pungkasnya.
Dikonfirmasi TribunAmbon.com, Ketua DPW PAN Maluku, Wahid Laitupa mengaku masih membangun komunikasi dan rencana konsolidasi.
"Beta (saya) belum bisa komentar banyak karena masih bangun komunikasi dan rencana konsolidasi ke sana," ucapnya.
Sementara itu, Widya Murad yang dikonfirmasi TribunAmbon.com via pesan dan panggilan WhatsApp juga belum menanggapi hingga kini.
Diberitakan, penunjukan Kolin Leppuy dinilai bertentangan dengan syarat domisili dan tidak pernah menjabat sebagai pengurus baik DPD maupun DPW.(*)