Kepemiluan

Kader Partai Demokrat di Berbagai Daerah Murka soal Manuver NasDem dan Isu Anies - Cak Imin

Editor: Adjeng Hatalea
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

PEMILU 2024: Koalisi Perubahan Anies Baswedan dan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono di kantor DPP Partai Demokrat, Jakarta, Kamis (2/3/2023).

TRIBUNAMBON.COM - Kader Partai Demokrat di berbagai daerah murka dengan adanya manuver politik yang dilakukan Partai Nasdem dan isu pasangan Anies-Cak Imin.

Hal itu diakui Kepala Badan Komunikasi Strategis Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Demokrat, Herzaky Mahendra Putra.

"Secara de facto, kader-kader kami di seluruh Indonesia sudah menyampaikan, kita sudah dikhianati, buat apa kita besama para pengkhianat yang tidak tahu diri dan tidak beretika. Lebih baik kita berjuang bersama rakyat," ujar Herzaky dilansir dari Kompas.com, Jumat (1/9/2023).

Menurut dia, sebelumnya Anies sudah mengusulkan kepada para partai politik anggota Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP), supaya Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dipilih menjadi bakal cawapres.

Bahkan menurut Herzaky, Anies sampai menulis surat kepada AHY pada 25 Agustus 2023 lalu yang isinya meminta supaya AHY mau menjadi bakal cawapresnya.

Akan tetapi, Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh disebut secara sepihak menetapkan Muhaimin sebagai bakal cawapres Anies, di Nasdem Tower pada 29 Agustus 2023 lalu.

Keputusan itu, kata Herzaky, diambil Surya Paloh tanpa memberitahu Demokrat dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) sebagai anggota KPP.

Baca juga: Dihianati, Partai Demokrat Bakal Gelar Rapat tuk Tentukan Langkah soal Isu Pasangan Anies-Cak Imin

"Kami berbasis nilai, kami fokus kepada koalisi perubahan, ternyata kami dikhianati, sudah membentuk koalisi sendiri, punya capres-cawapres sendiri, tidak sesuai kesepakatan awal," ucap Herzaky.

Herzaky mengatakan, Partai Demokrat sudah mencium gelagat bakal terjadi manuver politik itu beberapa pekan lalu.

Alhasil, hal itu terungkap pada pekan ini ketika Nasdem dan PKB sepakat membentuk koalisi dengan mengusung bakal capres dan bakal cawapres Anies-Muhaimin.

Herzaky mengatakan, Majelis Tinggi Partai Demokrat akan menggelar rapat buat menentukan sikap merespons situasi itu.

"Itu kita tidak memikirkan itu dulu saat ini, karena kami meredam dulu kader-kader kami di daerah yang marah luar biasa karena sikap yang tidak beretika dan tidak pantas," tuturnya.(*)

Berita Terkini